Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat menjelaskan perihal laporan adanya apel mengandung bakteri berbahaya yang diekspor ke Indonesia. Dalam pernyataannya, AS menegaskan tidak semua apel dari negara mereka mengandung bahan berbahaya.
Dalam pernyataan Kedutaan Besar Amerika yang diterima CNN Indonesia, Jumat (31/1), AS menjelaskan bahwa kasus ini dimulai pada 6 Januari 2015 saat perusahaan pengemas apel Bidart Bros secara sukarela menarik apel Granny Smith dan Gala karena dalam pengujian terbukti terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Sesaat setelah langkah ini dilakukan, pemerintah AS langsung memberitahu pemerintah Indonesia sebagai negara importir soal apel terkontaminasi bakteri. Di AS sendiri per 10 Januari 2015 telah ada 32 orang yang terinfeksi bakteri ini di 11 negara bagian, sedikitnya tiga di antara mereka meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS menegaskan bahwa hingga saat ini korban sakit hanya setelah memakan apel karamel dari Bidart Bros. Musim tumbuh untuk apel jenis ini telah berakhir dan pengapalan terakhir dari Bidart Bros adalah 2 Desember 2014.
"Apel dari perusahaan lain di Amerika Serikat tidak mengalami penarikan. Kami akan terus memberikan informasi pada pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya mereka melindungi kesehatan publik," ujar pernyataan Kedutaan Besar AS.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan Indonesia meminta masyarakat tak mengonsumsi apel jenis itu. Begitu pun kalangan importir, distributor, dan pengecer, agar menarik peredaran apel tersebut.
Jika terpapar bakteri Listeria monocytogenes, maka pengkonsumsi akan terkena gejala antara lain demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Bakteri ini juga dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil.
“Bakteri itu bisa menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah,” kata Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo, di Jakarta, Senin (26/1).
(stu)