Mendaki Es di Air Terjun Niagara

Amanda Puspita Sari/CNN | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Jan 2015 09:45 WIB
Bagi pendaki es asal Kanada, Will Gadd, mendaki lereng beku di air terjun Niagara pada musim dingin merupakan medan pendakian baru yang menantang.
Begitu tebalnya salju, air terjun Niagara selalu tertutup bagi wisatawan selama musim dingin. (Ilustrasi/Getty Images/Hemera Technologies)
Ontario, CNN Indonesia -- Air terjun Niagara, bagi sebagian orang, sering kali diasosiasikan sebagai tempat yang romantis nan menakjubkan. Namun bagi pendaki es asal Kanada, Will Gadd, air terjun kembar tiga ini merupakan medan pendakian baru yang menantang.

Jika hanya mendaki lereng bukit yang berada di sisi kanan dan kiri air terjun Niagara pada musim panas, banyak pendaki yang sudah menaklukan tantangan tersebut. Dua lereng Niagara, yang terletak di samping air terjun Amerika dan air terjun Horseshoe memang merupakan medan pendakian yang populer.

Namun, awal pekan ini Gadd mencatatkan sejarah dengan menjadi satu-satunya pendaki yang berhasil memanjat lereng air terjun Niagara, yang beku dan berubah menjadi tebing es saat musim dingin seperti sekarang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gadd, hanya menggunakan dua buah kait es balok untuk mendaki air terjun beku setinggi 147 kaki, atau setara dengan 44.805 meter di Terrapin Point, atau bagian air terjun di sebelah air terjun Horseshoe.

"Aku melihat tempat kami dan berencana untuk melakukan pendakian di musim panas. Namun, kau dapat tersapu air yang mengalir sangat deras. Namun, pada musim dingin, tak ada pendakian di sini," kata Gadd, kepada redbull.com, dikutip dari CNN.

Namun bagi Gadd, ini adalah kesempatan baik untuk mendaki. Dia memanjat dinding beku tersebut sebanyak tiga kali, dengan mencatatkan waktu satu jam pada masing-masing pendakian.

Gadd menyatakan, meski beku, dinding es tersebut tidak stabil karena terbentuk dari lapisan es yang berbeda dengan salju. Hal ini lah yang membuat pendakian menjadi lebih sulit .

[Gambas:Video CNN]

"Pendakian ini benar-benar sulit dan melelahkan. Saya mungkin berhasil mencapai puncak, namun pada akhirnya Niagara juga lah yang menang. Karena pada akhirnya, saya mengalami hipotermia," kata Gadd.

Tantangan terbesar yang dialami Gadd dalam pendakian ini adalah udara dingin dan basah. Saat Gadd merangkak mendaki lereng yang beku, tepat disampingnya, meluncur 681.750 galon air per detik dari air terjun Horseshoe.

"Saya sangat dekat dengan air. Saya bisa menjangkau dan pengkait es saya di Air Terjun Niagara," kata Gadd.

"Pada satu titik, saya berada di belakang air, memanjat es yang membeku di balik air terjun. Tak jauh dari leher saya adalah aliran air terjun Niagara yang meluncur deras," kata Gadd.

Memanjat lereng beku di air terjun Niagara adalah prestasi terbaru untuk Gadd, yang baru saja ini meraih gelar Petulang Terbaik Tahun Ini, versi Nat Geo. Gadd juga meraih tiga medali emas di X Games dan memenangkan Piala Dunia Pendakian Es. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER