Tuduhan Baru Arab Saudi Terlibat Serangan 9/11

CNN | CNN Indonesia
Jumat, 06 Feb 2015 11:30 WIB
Terpidana anggota kelompok penyerang di New York pada 11 September kembali menuduh keluarga kerajaan Arab Saudi menjadi penyandang dana al Qaidah.
Zaccarias Moussaoui yang dikenal sebagai pembajak ke-20 mengklaim diperintah Osama bin Laden membuat data pendonor. (Reuters/Sherburne County Sheriffs Office/Handout)
Washington, CNN Indonesia -- Seorang pria yang disebut sebagai pembajak ke-20 mengeluarkan tuduhan baru bahwa sejumlah anggota keluarga kerajaan Arab Saudi mendukung al Qaidah.

Zacarias Moussaoui, yang pada 2005 mengaku bersalah dalam enam dakwaan  terorisme, mengemukakan tuduhan ini dalam kesaksian tertulis di bawah sumpah yang dimasukkan dalam berkas perkara kasus perdata yang diajukandari keluarga korban serangan 11 September di New York.

Dalam pernyataan itu Moussaoui mengatakan dia ditugaskan oleh Osama bin Laden membuat satu basis data digital para penyumbang al Qaidah pada akhir 1990-an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moussaoui mengaku memasukkan nama-nama kelompok penyumbang dan jumlah sumbangan mereka ke dalam satu komputer Toshiba dalam periode tiga bulan.

Pembajak ke-20 yang sudah 13 tahun berada di dalam penjara AS ini mengatakan, dafar nama ini berisi tokoh-tokoh terkenal, termasuk sejumlah anggota keluarga, yang dia sebut satu persatu dalam kesaksian tertulisnya itu.

Diantara nama-nama itu terdapat nama Pangeran Turki al-Faisal Al Saud, mantan direktur jenderal Dinas Inteligen Luar Negeri Arab Saudi dan duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.

Moussaoui yang berkewarganegaraan Perancis mengatakan dia ditunjuk mengerjakan proyek basis data ini karena latar pendidikannya dan mampu berbahasa Inggris.

“Shaykh Osama ingin mencatat pihak-pihak yang memberi uang, siapa yang harus didengar atau apa sumbangan mereka ke — ke jihad,” ujarnya yang terkadang dengan suara gagap.

CNN tidak bisa mengkonfirmasikan klaim Moussaoui ini secara independen.

Kesaksian baru ini dibuat di bawah sumpah dan merupakan bagian dari langkah keberatan kubu keluarga korban 9/11 atas upaya hukum yang meminta pengadilan menolak kasus perdata dugaan keterlibatan Arab Saudi dalam ini.

Kredibiltas Moussaoui

Kredibilitas warga Perancis ini pernah dipertanyakan sebelumnya dan meski peran Arab Saudi dalam serangan ini sejak lama menjadi topik kecurigaan, laporan Komisi 9/11 yang diterbitkan pada 2004 menyimpulkan bahwa tidak ada bukti pemerintah Arab Saudi mendanai al Qaidah.

“Tidak ada bukti pendanaan dari pemerintah manapun kecuali Taliban yang mendukung pendanaan al Qaidah sebelum 9/11, meski sejumlah pemerintah memiliki pejabat yang bersimpati pada al Qaidah sehingga tidak mengusik kegiatan pencarian dana oleh al Qaidah,” tulis laporan ini.
Serangan 11 September oleh al Qaidah yang diklaim mendapat sumbangan dana dari keluarga Kerajaan dan Pejabat Arab Saudi. (Getty Images/Anthony Correia)
“Arab Saudi sejak lama diduga sebagai sumber utama pendanaan al Qaeda, tetapi kami tidak menemukan bukti bahwa pemerintah Arab Saudi sebagai satu institusi atau pejabat senior Arab Saudi secara pribadi mendanai organisasi ini.”

Namun, laporan ini menulis catatan di dalam kurung, “Kesimpulan ini tidak menafikan kemungkinan yayasan-yayasan yang mendapat dukungan dari pemerintah Arab Saudi mengalihkan dana ke al Qaidah.”

Dalam pernyataan terkait tuduhan dari Moussaoui, Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington mengatakan, “Tidak ada bukti yang mendukung klaim Moussaoui ini. Serangan 11 September merupakan kejahatan yang paling diselidiki dalam sejarah, dan semua berkesimpulan bahwa tidak ada keterlibatan pemerintah Arab Saudi atau pejabat Arab Saudi.”

Pernyataan resmi ini juga merukuk pada hasil penyelidikan Komisi 9/11.

“Moussaoui adalah penjahat yang sakit jiwa dan pengacaranya sendiri pun telah mengajukan bukti bahwa dia tidak kompeten secara kejiwaan. Ucapannya tidak memiliki kredibilitas,” kata pernyataan tertulis itu. “Tujuan (Moussaoui) adalah mencari perhatian dan mencoba melakukan hal yang tidak bisa dicapai melalui aksi terorisme — merusak hubugan Arah Saudi-AS.”

Klaim Terkait Keluarga Kerajaan

Pernyataan tertulis di bawah sumpah Moussaoui yang baru ini dibuat di penjara di Florence, Colorado, tempat dia menjalani hukuman mati yang dikenakan pada 2006.

Dalam pernyataan ini Moussaoui juga mengatakan bertemu langsung dengan keluarga kerajaan Arab Saudi lebih dari satu kali di Arab Saudi untuk mengantarkan langsung surat dari dan untuk pemimpin al Qaidah.

“Saya diperkenalkan sebagai pembawa pesan Shaykh Osama bi Laden,” kata Moussaoui kepada para pengacara pada 21 Oktober.

“Apakah mereka memperlakukan anda dengan baik dalam kunjungan [pertama]?” tanya pengacara.
Zacarian Moussaoui mengklaim dia diplot untuk melakukan serangan ke Gedung Putih dengan pesawat 747 pada 11 September 2001. (Getty Images/Mario Tama)
“Sangat baik,” jawab Moussaoui.

Dia mengatakan dia berpergian dengan pesawat pribadi dan mobil limosin, sementara pertemuan-pertemuan dilakukan di hotel mewah dan bahkan di istana Arab Saudi.

Dia juga mendapat uang untuk biaya perjalanan di Kedutaan Besar Arab Saudi di Islamabad, dan dia menganggap uang itu sebagai sogokan.

Lebih jauh lagi, Moussaoui mengatakan kontak utama dengan keluarga kerajaan adalah Pangeran Turki al-Faisal Al Saud, dan pangeran ini memperkenalkan dia kepada anggota penting keluarga kerajaan lain seperti Pangeran Bandar bin Sultan yang juga mantan duta besar untuk AS.

Berkas perkara yang dimasukkan pada Selasa (3/2) ini juga memasukkan pernyataan dari tiga anggota Komisi 9/11, John Lehman, mantan Senator Bob Graham dan Bob Kerrey.

Pernyataan mereka tidak mendukung klaim tertentu Moussaoui tetapi mengatakan bahwa penyelidikan lebih jauh terkait keterlibatan Arab Saudi perlu dilakukan.

“Saya yakin ada hubungan langsung antara setidaknya satu teroris yang melakukan serangan 11 September dan pemerintah Arab Saudi,” tulis Graham.

Sementara Kerry mengatakan kepada CNN bahwa meski dia tidak bisa memverifikasi pernyataan tertentu Moussaoui ini, dia yakin informasi baru itu perlu ditindaklanjuti.

“Ini memperdalam kecurigaan bahwa keterlibatan Arab Saudi belum

“Tak Ada Petunjuk” 

Tetapi kecurigaan terhadap pemerintah Arab Saud inii tidak dipercaya oleh semua pihak.

Robert Jordan, duta besar AS untuk Arab Saudi dari 2001 hingga 2003, mengatakan kepada CNN bahwa dia “tidak mendapat petunjuk apapun mengenai keterlibatan kepemimpinan Arab Saudi, dalam pendanaan ataupun perencanaan, dalam serangan ini.”

Jordan mengatakan berhubungan secara rutin dengan Robert Mueller dan George Tenet, ketua FBI dan CIA, dan diyakinkan bahwa tuduhan terhadap pemerintah Arab Saudi ini tidak berdasar.

“Saya banyak bertanya soal ini,” kata Jordan. “Apakah anda yakin? Apakah anda memastikan bahwa tidak seorangpun yang menjadi mitra di tingkat senior terkait dengan serangan atau mendukung teroris yang membiayai dan merencanakan serangan itu?’ Dan secara rutin saya mendapat informasi bahwa mereka merasa yakin, setidaknya ditingkat senior, tidak ada keterlibatan.”

Moussaoui sendiri pernah mengajukan klaim mengenai keterlibatan Arab Saudi sebelumnya.

November lalu, dia mengatakan para pejabat Arab Saudi terlibat dalam rencana menembak pesawat kepresidenan AS Air Force One “untuk membunuh Bill Clinton dan/atau Hillary Clinton.”

Dia juga mengatakan bahwa dia bertemu dengan seorang pangeran dan puteri Arab Saudi di awal 2001 ketika mengikuti kursus menerbang di Norman, Oklahoma, dan sang putri “memberinya uang.”

Para pengacara pemerintah Arab Saudi menyangkal klaim tersebut dengan mengatakan bahwa “Kerajaan Arab Saudi tidak terlibat dalam serangan 11 September 2001.”

Dan Arab Saudi bukan satu-satunya yang menyangkal klaim Moussaoui terkait rencana 9/11 ini.

Pada 2006, Osama bin Laden merilis rekaman audio dimana dia menyangkal pengakuan Moussaoui bahwa dia seharusnya menyerang Gedung Putih dengan pesawat 747 pada 11 September 2001.

“Saya yang memimpin 19 saudara kami,” kata Laden, merujuk pada 19 pembajak, “dan saya tidak pernah menugaskan saudara Zacarias untuk ikut bersama mereka dalam misi itu.”

Klaim Lain Moussaoui

Banyak, jika tidak semua, pernyataan Moussaoui dalam beberapa tahun ini yang dipertanyakan.

Dalam sidang penjatuhan hukuman kasusnya, seorang saksi ahli mengatakan bahwa Moussaoui menderita delusional paranoid schizophrenia. Dia dengan mudah marah-marah dengan suara keras dan mengganggu saat sidang, dan para penjaga bersaksi bahwa dia kadang mengaku melakukan hal tidak masuk akal.
Hasil penelitian Komisi 9/11 yang dibentuk pemerintah Amerika Tidak menemukan bukti keterlibatan Arab Saudi. (Getty Images/Spencer Platt)
Dia juga meminta konsensi tertentu sebagai imbalan kesaksian, seperti sel yang lebih hangat di unit lain penjara.

Selain klaim basis data donor ini, Moussaoui juga mengatakan bahwa dia terlibat dalam sejumlah rencana serangan dengan sasaran AS.

Dia mengatakan mendapat pelatihan penanganan bahan peledak untuk menyerang Kedutaan Besar AS di London dengan truk berisi bom.

“Saya melakukan satu uji coba ledakan dengan bom amonium nitrat seberat 750 kg,” ujarnya. “Rencana ini disetujui oleh Shaykh Osama bin Laden.”

Moussaoui mengatakan anggota tim serangan itu antara lain adalah Richard Reid, atau “pengebom sepatu”, yang menurut klaim Moussaoui sebelumnya seharusnya ikut dalam serangan 9/11. Reid membantah tuduhan itu.

Moussaoui mengatakan rencana serangan di kedutaan di London itu akhirnya dibatalkan dan dia dikirim ke Malaysia untuk mempelajari kemungkinan menyerang kedutaan AS di Kuala Lumpur.

Rencana ini juga dibatalkan jadi dia pergi ke AS untuk mempelajari kemungkinan menyerang Air Force One.

“Rencana saya tidak melakukan serangan itu,” ujarnya. “Hal ini hanya dipandang sebagai kemungkinan melakukan serangan itu.”

Sumber: 
https://edition.cnn.com/2015/02/03/politics/9-11-attacks-saudi-arabia-involvement/index.html (yns/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER