Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga pantai Italia mengumumkan bahwa mereka menemukan setidaknya 29 migran meninggal dunia karena kedinginan di sebuah kapal yang menjelajah laut Mediterania pada Senin (9/2) setelah menghabiskan waktu sekitar 18 jam dalam perjalanan ke Lampedusa, yang terletak di antara pulau Sisilia dan Libya.
Dua kapal patroli penjaga pantai telah menyelamatkan 105 migran lain dari kapal tersebut di tengah kondisi laut yang ekstrem, dengan gelombang setinggi 8 meter dan suhu hanya beberapa derajat di atas nol.
Walikota Lampedusa, Giusi Nicolini mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah setelah satu migran dibawa dalam kondisi kritis dengan helikopter ke pulau Sisilia. Kapal patroli kedua juga belum mencapai pelabuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angin kencang dan gelombang tinggi membuat operasi penyelamatan sulit dilakukan. Di perairan tersebut saat ini memang sedang dilanda badai musim dingin.
Nicolini menyalahkan penutupan misi pencarian dan penyelamatan Italia, yang dikenal dengan nama Mare Nostrum, pada tahun lalu. Sejak saat itu, tidak ada kapal angkatan laut Italia yang berpatroli di laut Mediterania.
"Kapal-kapal patroli kecil benar-benar ditelan ombak dalam perjalanan kembali. Jika Mare Nostrum masih ada, para migran akan diberikan tempat tinggal di dalam kapal besar dalam waktu satu jam," ujar Nicolini seperti dikutip dari
Reuters.
Mare Nostrum ditinggalkan oleh pemerintah Perdana Menteri Matteo Renzi setelah biaya operasionalnya yang tinggi mendapat perhatian publik, yaitu sebesar US$ 129 juta di tahun pertamanya.
Perang saudara yang terjadi di Suriah dan kekerasan di Libya menyebabkan lebih banyak orang melintasi Mediterania pada tahun lalu. PBB mencatat sebanyak 160 ribu migran yang berlayar di laut telah tiba di Italia pada November 2014 dan 40.000 migran di Yunani.
UNHCR, badan PBB yang memberi perlindungan dan bantuan kepada pengungsi di dunia, mencatat bahwa setidaknya 3.419 migran telah meninggal dunia di laut Mediterania sepanjang tahun 2014.
(adt)