Jakarta, CNN Indonesia -- Mahkamah Agung Israel menolak banding yang diajukan keluarga Rachel Corrie, seorang aktivis asal Amerika yang tewas oleh buldoser tentara Israel lebih dari satu dekade lalu.
Corrie, 23, tewas pada 2003 ketika mencoba memblokir buldoser Israel yang akan meratakan rumah-rumah warga Palestina.
Kematiannya telah ditetapkan sebagai kecelakaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orangtua Rachel Corrie mengajukan gugatan terhadap Departemen Pertahanan Israel dalam upaya untuk akuntabilitas dan menuntut US$1 untuk kerusakan.
Sebelumnya, hakim memutuskan bahwa keluarga tidak memiliki hak untuk menuntut soal kerusakan, mendukung investigasi yang dilakukan oleh Israel sebelumnya yang menyatakan tentaranya bersih dari kesalahan.
Pada pertanyaan tentang status daerah di mana insiden itu terjadi, Mahkamah Agung menguatkan putusan pengadilan yang lebih rendah yang menemukan daerah itu adalah zona perang, membuat negara kebal dari kerusakan, dikutip dari CNN pada Kamis (14/2).
"Kami kecewa dan tidak terkejut dengan keputusan itu," ayah Corrie, Craig Corrie, mengatakan kepada
CNN.
"Hukum kemanusiaan internasional telah benar-benar diabaikan dalam putusan ini seperti dalam pengadilan yang lebih rendah. Itulah hukum yang berlaku di daerah pendudukan, dan ini benar-benar mengecewakan bagi kami sebagai keluarga."
Ia menyerukan "penyelidikan yang kredibel."
Ketika ditanya tentang langkah-langkah selanjutnya, Craig Corrie mengatakan bahwa dia tidak yakin. Keluarganya membutuhkan waktu untuk mencerna putusan dan berbicara dengan pengacara mereka.
Kantor kejaksaan Israel mengatakan pengemudi buldoser tidak bisa melihat Corrie.
Corrie memprotes pembongkaran rumah warga sipil Palestina di Rafah, Gaza, tanpa kekerasan ketika dia meninggal. Dia bekerja sama dengan Gerakan Solidaritas Internasional yang dipimpin Palestina pada saat itu.
Pada 2010, tentara Israel yang mengemudikan buldoser bersaksi secara terbuka untuk pertama kalinya—dari balik partisi.
Identitas pengemudi tidak pernah terungkap, dan ia tidak dikenakan dakwaan setelah penyelidikan panjang yang hasilnya: tidak ada tentara Israel yang harus disalahkan.
Orang tua Corrie tidak bisa membuatnya hadir secara terbuka di pengadilan karena Mahkamah Agung telah menguatkan keputusan untuk melindungi sang pengemudi.
Saat kesaksiannya dari balik partisi, pengemudi buldoser bersaksi berulang kali bahwa dia tidak melihat Corrie sebelum menabraknya, mengatakan ada tumpukan puing menghambat penglihatannya.
(stu)