Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Denmark menahan dua orang yang diduga membantu pria yang menembak mati dua orang dalam serangan di sinagoga dan di kafe di Kopenhagen pada akhir pekan lalu.
Peristiwa penembakan, yang disebut Perdana Menteri Helle Thorning-Schmidt sebagai aksi terorisme, mengejutkan Denmark.
Banyak yang membandingkan serangan ini dengan serangan di Paris oleh militan Islam yang menewaskan 17 orang pada Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua pria itu dituduh membantu dengan memberikan saran dan perbuatan yang terkait dengan penembakan di Krudttonden dan di Krystalgade," kata polisi dalam sebuah pernyataan, mengacu pada lokasi dua serangan.
Polisi tidak berkomentar lebih lanjut tentang dua orang yang ditahan pada hari Minggu itu, pun tak memberikan petunjuk soal identitas mereka.
Penembakan terjadi pada Sabtu (13/2) sore, mencoba untuk menembak ke sebuah kafe yangb sedang menyelenggarakan diskusi soal kebebasan berpendapat dengan pembicara Lars Vilks, yang telah menerima ancaman pembunuhan sebelumnya karena menggambar kepala Nabi Muhammad pada anjing.
Vilks tidak terluka namun seorang pria berusia 55 tahun ditembak mati dan tiga polisi terluka. Penembak kemudian menyerang sinagoga, membunuh seorang penjaga di luar dan melukai dua petugas polisi lainnya.
Media Denmark melaporkan identitas pria bersenjata itu sebagai Omar Abdel Hamid El-Hussein, namun polisi menolak berkomentar.
(stu)