Menlu RI: Warga Australia Cerdas Memilih Destinasi Liburan

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 17:28 WIB
Menlu Retno Marsudi mengatakan warga Australia akan cerdas memilih destinasi liburan dan tak akan terpengaruh eksekusi mati dua anggota 'Bali Nine'.
Menlu Retno yakin warga Australia tak akan terpengaruh perihal eksekusi mati dalam menentukan destinasi liburan. (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan Indonesia dan Australia kembali tegang menjelang eksekusi mati dua warga Australia terkait kasus narkoba.

Perdana Menteri Tony Abbott memperingatkan eksekusi mati akan berdampak pada hubungan diplomasi kedua negara sedang Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengancam akan memboikot pariwisata Indonesia.

Merespon itu, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi menilai bahwa masyarakat Australia cerdas dalam memilih destinasi liburan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat mereka (Australia) cerdas namun hukum tetap akan berjalan sesuai dengan prosedur hukum di Indonesia," ucap Retno di Istana Bogor, Senin (16/2).

Strategi pemerintah Australia untuk mencegah warga negaranya berlibur ke Indonesia dianggap Retno tidak akan berpengaruh banyak bagi para calon wisatawan asal Australia.

Kendati demikian, Retno menilai tidak ada yang salah dengan peringatan yang dilontarkan oleh pemerintah Australia terkait dengan eksekusi mati Indonesia terhadap dua warga negaranya.

"Memang kewajiban setiap negara untuk melakukan perlindungan kepada warga negara yang ada di luar negaranya. Termasuk warga negara yang terkena masalah hukum," kata Retno.

Sebelumnya,  Perdana Menteri Australia Tony Abbott memperingatkan dampak diplomatik jika tetap melanjutkan eksekusi.

"Kami akan mencari cara untuk memperlihatkan ketidaksenangan kami, jutaan warga Australia merasa mual dengan apa yang mungkin terjadi di Indonesia, " kata Abbott pada media Australia, Channel Ten, pada Minggu (15/2).

Untuk menyelamatkan warga-nya Australia telah menggelar kampanye untuk menyelamatkan nyawa Myuran Sukumaran (33), dan Andrew Chan (31), dua anggota kelompok ”Bali Nine", sembilan warga Australia yang ditangkap di Bandara Ngurah Rai pada 2005 karena kedapatan akan membawa 8,2 kg heroin dari Indonesia ke Australia.

Kampanye pemboikotan pariwisata Indonesia juga merebak di media sosial, dengan tagar #boycottBali.

Padahal, berdasarkan data BPS 2014, Australia termasuk lima negara pemasok wisman terbesar ke Indonesia.

Tak khawatir akan ancaman boikot, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga tetap menunjukkan optimisme.

”Dari Australia sudah tembus 1 juta wisatawan. Kita harapkan tahun ini 1,2 juta wisatawan, dari total (terjadi kenaikan) 10 persen. Kita total sekitar 9,4 juta wisatawan," kata Arief Yahya di Bogor, Senin (16/2). (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER