Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Tiongkok (PLA) diharuskan menjaga postur tubuhnya agar tidak kelebihan bobot atau obesitas. Jika tidak, mereka terancam tidak dapat naik jabatan.
"PLA harus memenuhi standar berat badan tentara dan harus lebih menaruh perhatian pada latihan kebugaran militer yang bertujuan untuk menciptakan pasukan militer yang kuat, sejalan dengan panduan reformasi dan pembangunan fisik militer untuk 2015-2020," ungkap Kementerian Pertahanan Tiongkok dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Xinhua pada Minggu (15/2).
Dalam panduan tersebut, tercantum ketentuan bahwa tentara dan petugas keamanan yang memiliki masalah kelebihan berat badan tidak akan mendapatkan kenaikan jabatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Latihan fisik harus terhubung dengan manajemen personal. Tentara dan petugas yang kelebihan berat badan tidak akan mendapat kenaikan jabatan," demikian kutipan dalam panduan tersebut.
Masalah berat badan ini dianggap penting karena menurut Kementerian Pertahanan, hal tersebut adalah cara termudah untuk melihat kualitas mental dan fisik aparat keamanan. Dan karenanya, diperlukan sebuah metode latihan yang inovatif.
"Ini masalah kekuatan, bukan berat badan. Otot, bukan lemak yang akan ditandingkan di medan perang masa depan," ujar Mayor Jenderal PLA, Luo Yuan.
Seorang ahli pertahanan dari Universitas Pertahanan Nasional Tiongkok, Li Daguang, juga mengungkapkan bahwa postur tentara juga berpengaruh pada citra militer.
"Kelebihan berat badan tidak hanya akan menghancurkan citra tentara, tapi juga akan berdampak pada kinerja mereka di medan perang dan daya tarung para tentara secara keseluruhan."
Sementara itu, menurut seorang peneliti dari Institut Studi Penelitian Militer Angkatan Laut PLA, Kolonel Senior Zhang Junshe, masalah berat badan ini lebih riskan dialami oleh pekerja di kantor militer.
"Mereka lebih tua dari tentara garis depan dan kerap bekerja lembur dan hanya sedikit melakukan olahraga, terutama teknisi komputer militer yang rata-rata melebihi standar berat badan," paparnya.
PLA tidak menentukan standar berat badan baru. Namun, menurut beberapa ahli standar antara tentara, akademisi, dan petugas administrasi harus dibedakan.
Publik Tiongkok selama ini memang sering melempar candaan mengenai tentara PLA secara umum dan kepolisian. Mereka mempertanyakan kemampuan mereka bertarung di peperangan sesungguhnya.
Beberapa anggota PLA memiliki postur tidak ideal lantaran terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dalam jamuan makan dan menjalani gaya hidup tidak sehat. Hal ini sering disangkutpautkan dengan korupsi.
Kendati demikian, sejak kampanye penghematan digencarkan oleh Partai Komunis Tiongkok pada 2012, jamuan minum berangsur menurun.
Menurut beberapa pengamat, sistem standar berat badan ini juga akan membuat proses kenaikan jabatan lebih transparan. Suap di jalur kenaikan jabatan merupakan hal yang umum di militer Tiongkok.
(stu)