Washington, D.C., CNN Indonesia -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon mengumumkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 1.200 pejuang oposisi Suriah yang berpotensi untuk dilatih dan berpartisipasi dalam program militer yang dipimpin AS untuk melawan kelompok militan ISIS
"Ada sekitar 1.200 orang yang telah diidentifikasi untuk partisipasi - partisipasi potensial - dalam proses ini dan dalam program ini," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, dikutip dari Reuters, Rabu (18/2).
Melalui program ini, para pejuang akan mendapatkan pelatihan dengan menggunakan database pemerintah AS serta kecerdasan intelijen dari negara-negara lain yang menjadi mitra AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejuang akan menjalani pemeriksaan untuk program militer ini dan diharapkan akan mulai berlatih militer pada Maret di beberapa situs militer di luar Suriah.
Hingga saat ini, Turki, Arab Saudi dan Qatar telah secara terbuka menawarkan untuk menjadi tuan rumah pelatihan militer tersebut. Yordania juga dikabarkan bersedia menyeiakan tempat latihan militer.
"Untuk saat ini, saya tidak memiliki informasi tentang di mana mereka akan dilatih," kata Kirby.
Sumber di Pentagon yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mengatakan pelatihan militer akan dimulai di Yordania.
Jumlah para pejuang pun akan terus bertambah. Sumber di Pentagon mengungkapkan bahwa Pentagon berencana untuk melatih lebih dari 5.000 pejuang Suriah setahun.
"Sekitar 3.000 orang dilatih pada akhir 2015," kata pejabat Pentagon tersebut.
Pada Selasa (17/2), Amerika Serikat dan Turki telah mencapai kesepakatan sementara untuk melatih dan mempersenjatai pejuang oposisi moderat Suriah yang berjuang melawan ISIS.
Kantor berita Reuters mengutip tiga sumber militer AS yang mengatakan pelatihan itu akan dimulai pertengahan Maret.
Militer AS sebelumnya mengatakan akan mengirim lebih dari 400 tentara, termasuk pasukan operasi khusus, untuk melatih kelompok moderat Suriah di luar negara itu.
Namun, Ratusan pasukan AS akan dikirim untuk mendukung mereka. Kirby memperkirakan jumlah tentara yang terlibat dalam misi pelatihan militer ini bisa mencapai sekitar 1.000 orang..
Sumber pemerintah AS menyatakan para pejuang Suriah itu akan diperlengkapi dengan kendaraan bak terbuka dengan senjata otomatis, radio dan pelacak GPS.
(ama)