Virginia Barat, CNN Indonesia -- Sebuah kereta pengangkut minyak mentah milik perusahaan CSX Corp tergelincir dan meledak di negara bagian Virginia Barat, Amerika Serikat pada Senin (16/2).
Koordinator 911, James Bennett, menyatakan kereta tergelincir pada pukul 13.20 dari 54 km sebelah tenggara Charleston, Virginia Barat.
Dilaporkan Reuters, tumpahan minyak mentah dari kereta tersebut berhamburan ke sekitar lokasi kejadian dan mencemari pasokan air lokal. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah mobil ikut terbakar dan merusak sebuah rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, juru bicara Virginia Barat Departemen Urusan Militer dan Keamanan Publik, Lawrence Messina menyatakan sekitar 1.000 penduduk dari dua kota yang berjarak satu mil dari lokasi kejadian terpaksa mengungsi akibat insiden ini.
Messina menyatakan belum mengetahui penyebab tergelincirnya kereta tersebut.
"Kami sudah beberapa kali mengalami kondisi cuaca musim dingin parah terjadi di sini dengan hujan salju yang signifikan. Kami belum tahu apakah hal tersebut menjadi penyebab kecelakaan," kata Messina.
Departemen Dalam Negeri dan Manajemen Bencana Virginia Barat menyatakan bahwa satu hingga dua mobil terjun ke dalam Sungai Kanawha.
Sementara, CSX merilis informasi bahwa kereta nahas tersebut mengangkut 109 mobil dari Dakota Utara ke depot minyak milik perusahaan pipa Plains All American di kota pesisir Yorktown, Virginia.
Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai jumlah korban jiwa. Namun, CSX menyatakan bahwa saat ini, satu orang tengah dalam perawatan diduga akibat terlalu banyak menghirup asap dari ledakan.
Pada 21.30 waktu setempat, kepulan api masih terlihat dari beberapa mobil yang terbakar di dekat sungai yang sebagian besar beku.
 Ledakan berlanjut 10 jam setelah insiden tergelincir dan meledaknya kereta pengangkut minyak mentah di Virginia Barat, AS. (Reuters/Steve Keenan) |
Koordinator pemadam kebakaran dari Fayette County, Joe Crist menyatakan bahwa proses pembersihan minyak mentah dari sekitar lokasi kejadian memerlukan waktu beberapa hari. Suhu udara yang beku dan salju yang turun tanpa henti mempersulit upaya pembersihan minyak.
Crist menyatakan bahwa saat ini, pihak berwenang tengah menguji untuk melihat apakah air Sungai Kanawha telah terkontaminasi minyak, menyebabkan setidaknya dua instalasi pengolahan air ditutup pada Senin (16/2) malam.
Akibatnya, sekitar 2.000 orang yang berisiko kehilangan akses terhadap air bersih.
"Penduduk di wilayah Montgomery diminta untuk menghemat air dan hanya menggunakannya untuk fungsi-fungsi penting," kata perusahaan Air Virginia Barat dalam sebuah pernyataan.
"Kami tengah berada di tepi sungai ketika melihat kereta meledak, disusul dengan sejumlah mobil meledak. Terlihat gumpalan asap di angkasa," ujar saksi mata Alex Fandor kepada
CNN.
Ledakan berlanjut bahkan 10 jam setelah insiden tersebut. Ledakan terbesar terjadi sekitar tengah malam.
Kepolisian Negara Bagian Virginia Barat, Sersan Greg Duckworth, yang berada di lokasi kecelakaan, mengatakan bahwa insiden ini mengakibatkan sembilan atau 10 mobil meledak setiap setengah jam.
Hal ini disebabkan oleh api dari satu tangki membuat panas minyak yang berada di mobil sekitarnya dan memantik ledakan api.
"Kacau di sini," kata Duckworth, dikutip dari Reuters, Senin (16/2).
Gubernur Virginia Barat, Earl Ray Tomblin, mengumumkan keadaan darurat untuk Kanawha dan Fayette County, sejak insiden terjadi.
(ama/stu)