Jakarta, CNN Indonesia -- Perang sipil yang berkecamuk di Suriah kian masif. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya membuka kemungkinan mereka akan melansir nama-nama yang diduga menjadi dalang di balik perang ini.
Seperti dilansir CNN pada Sabtu (21/2), sudah ada empat nama yang dikantongi PBB, namun masih dirahasiakan.
"Kami akan mempertimbangkan pada hari ini, bulan ini, dan bulan depan, mengenai pro dan kontra terkait apakah daftar ini akan dirilis atau tidak," ujar anggota Komisi Penyelidik Independen Internasional untuk Suriah dari PBB, Vitit Muntarbhorn, seperti dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika disetujui, daftar nama pelaku kriminal di Suriah tersebut akan diumumkan dalam rapat Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, pada 17 Maret mendatang. Daftar nama tersebut akan mencakup anggota dari militer Suriah, kelompok pemberontak, dan ISIS.
Sebelumnya, PBB telah melansir laporan kesembilan mengenai situasi di Suriah. Dalam laporan tersebut, terlihat bahwa perang sipil semakin intens dan berdarah sejak awal 2011.
Lebih dari 200 ribu warga tewas dan jutaan orang hijrah ke negara tetangga akibat perang ini. Sementara itu, banyak perempuan diperkosa dan disiksa. Perhatian PBB kini juga terbagi pada indikator adanya perekrutan anak-anak menjadi eksekutor.
Dalam laporan tersebut, seluruh anggota komisi ini berkata, "Peluang kemanusiaan semakin tenggelam di tengah kejahatan perang yang eksponen, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran hak asasi manusia."
Sebagai upaya penanggulangan, komisaris PBB merekomendasikan peradilan terhadap para pelaku kejahatan dilakukan di Pengadilan Kriminal Internasional atau pengadilan ad hoc internasional. Menurut Duta Besar Inggris untuk PBB, Mark Lyall Grant, untuk mengadakan pengadilan tersebut, mereka harus mendapatkan izin dari Dewan Keamanan PBB.