Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Peace Now mengatakan Israel tahun lalu mencetak rekor baru atas tender pembangunan permukiman di wilayah okupasi mereka di Palestina. Rekor ini adalah yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Laporan yang dikeluarkan Senin (23/2) itu hanya berjarak beberapa minggu sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertarung kembali dalam pemilu yang dijadwalkan pada 17 Maret mendatang.
Peace Now juga menyalahkan rencana permukiman Israel yang bergerak cepat setelah pembicaraan damai Israel dan Palestina yang ditengasi AS gagal pada April tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan dari Peace Now mengungkapkan bahwa tawaran pengajuan kontrak pembanungan permukiman meningkat sebanyak tiga kali lipat sejak 2013, dibanding rata-rata pembangunan di masa pemerintahan Netanyahu pada 2009-2013.
Menurut laporan itu, Israel mengeluarkan 4.485 tender pada 2014, naik dari 3.710 pada 2013, dan 858 pada tahun 2007. Sebanyak 68 persen pembangunan berada di wilayah yang bukan menjadi bagian Israel, yang seharusnya tetap dijaga menurut kesepakatan damai.
Belum ada komentar dari pemerintah Israel terkait laporan tersebut.
Dalam tender permukiman terakhir yang ditawarkan oleh pemerintah Israel pada bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengkritik rencana itu dan menyebutnya "tidak sah dan kontraproduktif untuk mencapai target (solusi) dua negara".
Israel, merujuk pada sejarah dan kitab suci Yahudi, telah menciptakan rumah bagi 500 ribu warga Israel di tanah yang mereka rebut dalam perang 1967, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(stu)