Palestina Berutang, Israel Setop Aliran Listrik

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 09:39 WIB
Perusahaan listrik Israel menyetop aliran listrik ke dua kota di Tepi Barat, menyebut otoritas Palestina tak kunjung membayar utang.
Pemutusan listrik oleh Israel akan membuat perekonomian Palestina makin terpukul setelah Israel menyetop transfer dana pajak bulanan. (Reuters/Ammar Awad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan listrik Israel menyetop aliran listrik ke dua kota Palestina di Tepi Barat pada Senin (23/2).

Pemutusan listrik itu disebut sebagai cara untuk menekan pemerintah Palestina agar membayar hutang mereka sebesar US$492 juta.

“Israel Electric Corporation (IEC) membatasi aliran listrik selama 45 menit hari ini untuk menyuplai daerah Nablus dan Jenin," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa ada kemungkinan pemotongan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walikota Nablus Ghassan al-Shaka'a mengatakan pemutusan listrik di bagian kota secara bertahap dipulihkan.

"Ini adalah hukuman kolektif," katanya kepada Reuters, menyebut pemadaman tersebut bermotif politik.

Dalam pernyataannya, IEC mengatakan bahwa mereka sudah "lama memperingatkan…tentang utang yang telah menggelembung menjadi lebih dari 1,9 miliar shekel selama bertahun-tahun—tapi tidak ada solusi yang ditemukan.”

Penduduk Palestina di Tepi Barat, wilayah yang direbut Israel pada perang  1967, sangat tergantung pada listrik yang disediakan oleh Israel.

Sebuah perusahaan listrik Palestina di Yerusalem Timur juga membeli listrik dari IEC dan menjualnya kepada otoritas Palestinadi Tepi Barat.

Shaka'a mengatakan kepada Reuters bahwa pemadaman listrik yang dilakukan Israel akan menyebabkan kerugian lebih besar bagi ekonomi Palestina yang sudah terpukul akibat Israel menghentikan transfer dana pajak sebesar lebih dari US$100 juta setiap bulannya.

Israel menghentikan transfer bulan lalu setelah Palestina ditetapkan bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional, ICC, yang memungkinkan Palestina menuntut kerugian atas kejahatan perang.

Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinannya terkait kelangsungan hidup otoritas Palestina jika Israel tetap membekukan dana pajaknya.

Dalam kasus sebelumnya di mana Israel menahan pendapatan pajak Palestina, beberapa pejabat Israel mengusulkan sebagian uang transfer itu digunakan untuk melunasi tagihan listrik Palestina. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER