Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris mengkonfirmasi pada Selasa (24/2) bahwa tiga gadis Inggris yang hilang minggu lalu telah menyeberang ke Suriah lewat Turki.
Polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun hanya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “sekarang memiliki alasan untuk mempercayai bahwa para gadis itu tidak lagi berada di Turki.”
Namun sumber intelijen Turki, dikutip dari The Telegraph, mengatakan bahwa Shamima Begum, 15, Kadiza Sultana, 16, dan Amira Abase, 15, sepertinya telah pergi ke perbatasan dengan menggunakan mobil pada Jumat (20/2), menuju kota Tal Abyad yang dikontrol oleh ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber intelijen Turki mengatakan mereka bertiga terlihat di Tal Abyad pada Jumat. Mereka bepergian dengan seorang pria Suriah di dalam mobil pribadi. Mereka juga menggunakan kartu identitas Suriah.
Tiga gadis yang disebut sebagai pelajar “kelas A” di Bethnal Green Academy di timur London itu meninggalkan rumah mereka pada Selasa (17/2) sekitar pukul 08.00 pagi, pergi ke Bandara Gatwick bersama, naik penerbangan Turkish Airlines dan tiba di Istanbul pada pukul 18.40 waktu Turki.
Orang tua mereka tak mengetahui bagaimana mereka teradikalisasi, namun diketahui salah satu remaja itu pernah menghubungi Aqsa Mahmood, seorang wanita asal Skotlandia yang menikah dengan anggota ISIS dan kini menjadi perekrut wanita ISIS.
Sebelumnya, pemerintah Turki juga telah menyalahkan Inggris karena terlambat menginformasikan sola hilangnya tiga gadis remaja itu.
(stu)