London, CNN Indonesia -- Setelah mendapat kecaman dari berbagai pemuka gereja dan aktivis, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan tiga orang untuk menjadi orang tua seorang bayi.
Diberitakan media Inggris, The Independent pada Selasa (24/2), Majelis Tinggi Inggris melegalkan ide tersebut meskipun mendapat kecaman dari berbagai pihak yang menyatakan bahwa keputusan semacam itu terlalu cepat dan menandai awal dari era baru rekayasa genetika pada manusia.
Namun, ide ini didukung oleh sebagaian besar anggota Majelis Tinggi, dengan perbandingan 280-48 suara. Ide ini sebelumnya juga telah disetujui Majelis Rendah Inggris, yang dipimpin oleh mantan menteri Kabinet John Gummer, yang sekarang duduk di Majelis Tinggi dengan gelar Lord Deben.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknik tiga orang tua untuk "memproduksi" seorang bayi melalui material biologis dari tiga orang yang berbeda, sang ibu, ayah, dan wanita lain yang menjadi donor.
Teknik ini memungkinkan pasangan untuk menggunakan mitokondria yang disumbangkan oleh wanita lain, jika sang ibu mewarisi penyakit mitokondria, yang bisa berakibat fatal.
Mitokondria menyediakan sel-sel manusia beserta dengan kekuatan mereka. Prosedur medis penggantian mitokondria dinilai serupa dengan mengganti baterai (aki) pada mobil.
Lord Winston menyatakan ide ini mendapat kecaman karena degan ide ini para dokter dinilai mencampuri takdir Tuhan. Namun, menurut Lord Winston, kepentingan pasien adalah yang paling utama.
"Kadang-kadang kita memainkan peran Tuhan... Namun, kami tidak mencoba untuk menggantikan Tuhan. Kami mencoba untuk meningkatkan karya-karyanya," kata Lord Winston, dikutip dari The Guardian, Selasa (25/2).
Sekitar 100 anak setiap tahunnya menderita penyakit bawaan dan cacat genetik yang dibawa oleh mitokondria. Sekitar 10 kasus cacat diantaranya menyebabkan penyakit berat seperti gagal hati, pengecilan otot, kebutaan dan kerusakan otak.
Penelitian menunjukkan bahwa sumbangan mitokondria berpotensi membantu hampir 2.500 wanita usia reproduktif di Inggris yang beresiko menularkan mutasi yang berbahaya.
Karena DNA mitokondria diturunkan dari ngaris ibu, wanita yang terkena cacat genetik kemungkinan besar akan mewariskan cacat genetik pula kepada anak-anak mereka.
"(Tindakan yang) kejam dan jahat untuk tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk memiliki anak yang sehat," kata Menteri Kesehatan Inggris, Earl Howe, dikutip dari The Independent, Selasa (24/2.
Dukungan serupa juga dikemukakan oleh Alastair Kent, Direktur Badan Amal Genetik Aliansi Inggris, kelompok yang membantu para penderita penyakit yang diwariskan.
"Keputusan Lords (Majelis Tinggi) adalah kemenangan yang memberikan harapan kepada keluarga," kata Kent.
(ama/stu)