Mencuit Anti-Yahudi, Aktivis Sayap Kanan Inggris Ditahan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 17:43 WIB
Joshua Bonehill dikenal sebagai politisi sayap kanan yang sedang menggagas pawai anti-Yahudi di lokasi padat warga Yahudi pada 22 Maret mendatang.
Awal Februari lalu, CST mengemukakan bahwa ada 1.168 insiden anti-Semit pada 2014, meningkat 118 persen dari 2013. (Flickr/Ernst Moeksis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang aktivis anti-Yahudi, Joshua Bonehill, ditahan oleh Kepolisian Inggris setelah melontarkan kicauan anti-Semit melalui jejaring sosial Twitter kepada seorang Anggota Parlemen, Luciana Berger.

"Petugas sedang menginvestigasi dugaan adanya komunikasi kebencian yang dikirimkan kepada anggota Parlemen melalui jaringan media sosial dan telah menahan seorang pria," ujar seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan Inggris seperti dikutip The Independent pada Minggu (15/2).

Melanjutkan keterangannya, juru bicara yang enggan diungkap identitasnya itu berkata, "Pria itu, usia 22 tahun, ditahan atas dugaan kekerasan rasial parah dan komunikasi jahat dengan alamat di Yeovil, Somerset pada Jumat, 13 Februari 2015. Ia ditahan di kantor polisi London sampai akhir Maret.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat penahanan ini, Bonehill terancam tidak dapat mengikuti pawai anti-Yahudi yang ia gagas pada 22 Maret nanti.

Pawai anti-Yahudi itu rencananya akan menduduki area Stamford Hill di utara London, kawasan dikenal memiliki populasi Yahudi paling banyak di Inggris.

Dalam keterangan di blog pribadinya, Bonehill menulis, "Petugas kepolisian mengatakan kepada saya bahwa saya akan ditahan karena satu tuduhan kebencian rasial, satu tuduhan kekerasan politik, dan satu tuduhan komunikasi kebencian. Di titik ini, saya hanya bisa berasumsi bahwa ini berhubungan dengan Stamford Hill.”

Menanggapi penangkapan ini, seorang juru bicara dari yayasan Community Security Trust, mengaku lega.

"Kami menyambut penahanan ini dan berharap ini menjadi akhir dari rencana aksi di Stamford Hill. Kami senang melihat kebencian di media sosial dianggap serius oleh pemerintah," katanya.

Sebelumnya, CST juga melansir bahwa sentimen anti-Semit di Inggris pada 2014 meningkat 118 persen dari tahun 2013 dengan jumlah insiden 1.168.

Berger sendiri pada Desember lalu mengaku menerima 2.500 kicauan anti-Semit hanya dalam tempo tiga hari.

Laporan CST menunjukkan puluhan kasus penganiayaan dimotori oleh kombinasi antara Islamis, rasis, dan motivasi anti-Israel ekstrem. Termasuk di dalamnya ancaman dan penghinaan, penganiayaan anak di jalan, dan guyonan mengenai pembunuhan Yahudi.

Jumlah serangan meningkat tajam pada musim panas tahun lalu, ketika Israel meluncurkan serangan ke Gaza. Namun, laporan CST menunjukkan bahwa tingkat insiden yang sudah melebihi batas rata-rata terjadi di semester pertama 2014.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, mengutuk segala insiden ini dan menyebut bahwa menyerang warga Yahudi berarti menyerang seluruh Inggris.

"Inggris tanpa warga Yahudi tidak akan menjadi Inggris," katanya.

Menanggapi insiden ini, pihak Kepolisian Metropolitan London berjanji akan meningkatkan keamanan bagi komunitas Yahudi. Sementara itu, Greater Manchester Police mengaku sudah meningkatkan patroli.

Manchester dan London adalah dua kota dengan lonjakan insiden anti-Semit tertinggi. Menurut CST, insiden di London melonjak 137 persen, sementara di Manchester meningkat 29 persen.

Memberikan komentar mengenai hasil laporan ini, Kepala Eksekutif CST, David Delew, berkata, "Komunitas Yahudi jangan dipandang dengan sikap anti-Semit, tapi banyaknya insiden yang tercatat tahun lalu menunjukkan seberapa mudahnya sikap anti-Semit menimbulkan kebencian terhadap ras diwujudkan dengan ancaman dan penyerangan."

Sementara Wakil Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper menjabarkan beberapa hal sebagai solusi.

"Banyak hal yang harus dilakukan untuk menghentikan prasangka dan kebencian dengan mempromosikan nilai-nilai bersama di sekolah dan komunitas, membuat perusahaan-perusahaan seperti Twitter untuk mengambil aksi melawan kejahatan kebencian, dan dengan menantang mereka yang menggunakan kebijakan luar negeri untuk menyebarkan diskriminasi dan penyerangan, sekaligus memperbarui komitmen guna menangkal Islamis dan ekstremis sayap kanan," papar Cooper. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER