Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemberontak al-Houthi baru saja mengambil alih kamp pasukan khusus di Sanaa pada Rabu (25/2) setelah pertempuran pada malam sebelumnya.
Bentrokan di kamp militer di Sanaa berlangsung sekitar enam jam, mulai sore hari pada Selasa ketika Houthi menembaki kamp dengan persenjataan berat.
Setidaknya sepuluh orang tewas dalam bentrokan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan kamp meninggalkan kamp setelah tengah malam ketika Houthi mengambil alih sebagian besar daerah vital dari kamp.
Milisi Houthi merebut ibu kota Sanaa pada September tahun lalu dan mengepung kediaman Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi bulan lalu, mendorong pengunduran dirinya dan menyebabkan kekosongan politik.
Tapi Hadi melarikan diri ke Aden di Yaman selatan pekan lalu setelah menjadi tahanan rumah selama satu bulan dan pada Selasa (24/2) secara resmi mencabut kembali pengunduran dirinya.
Perebutan kekuasaan antara Muslim Syiah Houthi di Sanaa dan Hadi di Aden mempersulit permbicaraan damai yang disponsori oleh PBB. Krisis di Yaman lebih lanjut ditakutkan akan memperburuk perpecahan sektarian dan regional yang bisa menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara.
Houthi mengatakan pada hari Selasa bahwa Hadi telah kehilangan legitimasinya sebagai kepala negara dan kini mereka cari sebagai buronan.
(stu)