Jakarta, CNN Indonesia -- Penutupan Kedutaan Besar AS di Yaman akan berpengaruh pada operasi kontra-terorisme di negara yang sekarang berada di ambang perang saudara itu.
Seorang pejabat AS mengatakan pada Kamis (12/2), evakuasi kedutaan membuat operasi memerangi terorisme justru menjadi terhambat.
Bulan lalu, para pejabat AS telah mengakui pada bulan lalu bahwa penggunaan drone bersenjata yang menargetkan al-Qaidah berada di bawah tekanan karena badan-badan AS mengalami kesulitan karena kurangnya agen inelijen di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu,mereka mengatakan bahwa meski kedutaan ditutup, beberapa personel kontra-terorisme tetap berada di Yaman untuk melanjutkan operasi di tengah kekacauan yang melanda Yaman menyusul direbutnya Sanaa oleh kelompok al-Houthi.
AS, selama bertahun-tahun sudah melancarkan gempuran terhadap kelompok al-Qaidah yang berbasis di semenanjung Arab (AQAP), yang merupakan afiliafi al-Qaidah paling mematikan.
Sumber pemerintah AS mengatakan dua serangan drone telah menargetkan AQAP sejak Houthi menggulingkan presiden dan mengambil alih gedung-gedung pemerintah bulan lalu, termasuk keamanan kantor perumahan dan intelijen.
AQAP, yang minggu ini
dilaporkan membelot ke ISIS, telah berhasil menguasai pangkalan militer besar di provinsi Shabwa, Yaman selatan pada Kamis (12/2).
(stu)