New York, CNN Indonesia -- Dewan Keamanan PBB menuntut kelompok militan Houthi untuk menarik diri dari institusi pemerintahan, menyerukan penhentian campur tangan asing, dan mengancam akan melakukan "langkah lebih lanjut" jika kekerasan di Yaman tidak berhenti.
Diberitakan Reuters, PBB pada Minggu telah memperingatkan bahwa Yaman terancam runtuh. Kelompok pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran telah mengalahkan pemerintah pusat setelah menguasai ibukota Sanaa pada September.
Peristiwa ini semakin membuat kelompok bersenjata lainnya seperti al-Qaeda meningkatkan serangan. Yaman adalah rumah bagi Al-Qaeda di Semenanjung Arab, AQAP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima belas negara anggota Dewan Keamanan satu suara dalam mengadopsi rancangan resolusi yang diajukan Inggris dan Yordania soal krisis di Yaman.
Sebelumnya, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah mendesak DK PBB untuk mengadopsi resolusi di bawah Ayat 7 dalam Piagam PBB yang memungkinkan penerapan sanksi atau penurunan pasukan. Namun resolusi DK PBB kali ini tidak mencakup imbauan GCC.
DK PBB menyatakan kesiapannya untuk melakukan langkah lebih keras jika resolusi tidak diimplementasikan oleh semua pihak di Yaman. November lalu, DK PBB menerapkan sanksi bagi mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh dan dua pemimpin Houthi.
DK PBB menyerukan Houthi menunjukkan itikad baik dalam negosiasi damai yang diselenggarakan PBB demi solusi politis, menarik pasukan mereka dari gedung pemerintahan, membebaskan presiden, perdana menteri dan seluruh anggota kabinet Yaman dari penahanan rumah dan berhenti merusak transisi politik serta keamanan Yaman.
Pergerakan Houthi dimulai sebagai organisasi sekte Syiah Zaidiyah di utara Yaman. Dalam sepuluh tahun terakhir, Houthi berubah menjadi gerakan revolusi bersenjata dan berkawan dekat dengan Iran.
Resolusi DK PBB juga "menyerukan seluruh negara anggota untuk menahan diri dari mencampuri urusan Yaman yang malah akan memperburuk konflik dan instabilitas."
DK PBB juga menyerukan semua pihak di Yaman berhenti melakukan serangan terhadap warga sipil dan otoritas di Yaman.
(stu)