Maharashtra, CNN Indonesia -- Kelompok Hindu sayap kanan di India meningkatkan penyerangan ke industri pengolahan daging sapi di negara itu, memicu protes dari para pengusaha yang khawatir bisnis mereka terancam.
Diberitakan Reuters, Rabu (25/1), menurut pejabat di negara bagian Maharashtra, jumlah penyerangan meningkat bulan ini. Massa dari organisasi Hindu radikal menyetop pengiriman daging sapi ke rumah jagal.
Menurut pejabat di Maharashtra, bulan ini sekitar 10 truk pengantar sapi dari Mumbai dicegat. Sapi-sapi itu dirampas dan sopirnya dipukuli walau telah menunjukkan surat jalan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang daging sapi yang mayoritas adalah Muslim khawatir serangan ini dilakukan oleh para simpatisan dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party, BJP.
"Kami telah melakukan semuanya sesuai hukum, tapi orang-orang ini menyerang dan mengganggu usaha kami tanpa alasan," kata Mohammad Shahid Sheikh, presiden grup pengirim sapi di Deonar, lokasi rumah potong hewan terbesar di luar kota Mumbai.
Sapi adalah binatang yang dianggap suci oleh umat Hindu di India. Kebanyakan daging di negara itu berasal dari kerbau, yang tidak dipuja. Penyembelihan sapi hanya boleh dilakukan di dua dari 29 negara bagian di India.
Namun kelompok Hindu nasionalis, salah satunya adalah Vishwa Hindu Parishad, VHP, tetap memprotes konsumsi sapi dan kerbau. Beberapa kelompok Hindu ini punya hubungan dengan BJP, partai Perdana Menteri Narendra Modi.
Modi pekan lalu bersumpah akan melindungi seluruh umat beragama di India menyusul serangan terhadap institusi Kristen di New Delhi. Sebelumnya, organisasi Hindu di India menuai kritik setelah peristiwa
pindah agama massal di Kerala dan Gujarat.
Mohammad Ali Qureshi, presiden Asosiasi Pedagang Daging Sapi Bombay mengatakan saat ini proses pengolahan daging telah dimulai kembali, namun dia mengatakan akan ada protes skala besar jika masalah serupa terjadi lagi.
"Kami akan memantau situasi selama satu bulan dan jika pemerintah tidak memegang janji kami akan meluncurkan protes skala nasional," kata Qureshi.
Tapi VHP mengaku tetap akan melancarkan protes konsumsi sapi dan kerbau kendati protes dilaksanakan.
"Kami tidak peduli jika pedagang daging bangkrut atau akan mogok. Pemerintah sebelumnya mendukung industri daging sapi untuk mendapatkan suara dari komunitas minoritas tapi mereka tidak mendapat dukungan dari pemerintah baru," kata Laxmi Narayan Chandak, ketua komisi perlindungan sapi VHP di Maharashtra.
Kendati sapi dianggap suci di India, namun negara ini adalah eksportir daging terbesar dunia setelah Brasil. Tahun lalu India mengekspor 1,95 juta ton daging, meningkat 5 persen dari tahun 2013, berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
(stu)