Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom meledak di dekat perbatasan Irlandia Utara dan Republik Irlandia pada rabu (25/2), menyebabkan satu orang terluka.
Kepolisian Irlandia Utara (PSNI) mengatakan mereka sedang menyelidiki ledakan itu dan menyatakan bahwa korban terluka sedang dirawat di rumah sakit.
Seorang anggota parlemen daerah udi Irlandia Utara mengatakan bom meledak dekat rumah keluarga korban dan korban sedang menanggalkan poster ketika bom meledak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Conor Murphy dari partai nasionalis Sinn Fein, mengatakan keluarga pria yang terluka itu telah menerima ancaman dari "kelompok kriminal yang menyamar sebagai kaum republik."
Kesepakatan damai 1998 di Irlandia Utara mengakhiri kekerasan selama tiga dekade antara kelompok Protestan yang ingin tetap bergabung dengan Inggris melawan kelompk Katolik yang mendukung unifikasi dengan Republik Irlandia. Meski begitu, perpecahan dan perpecahan dan kekerasan sporadis tetap terjadi di wilayah itu.
"Polisi baru saja mengunjungi keluarga dan mengatakan kepada mereka ada ancaman dari kelompok ini. Sekarang orang-orang ini telah berusaha untuk membunuh anggota keluarganya dengan perangkat peledak yang ditempatkan di dekat dengan rumah mereka," kata Murphy.
"Dalam beberapa bulan terakhir terdapat banyak ancaman mati terhadap sejumlah aktivis Sinn Fein, termasuk saya sendiri. Saya jelaskan, ini adalah perbuatan geng kriminal dan saya mengutuk tindakan pengecut ini."
(stu)