Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang gempar ketika kepolisian meringkus tiga remaja yang diduga membunuh bocah berusia 13 tahun pada Jumat (27/2). Dengan cara pembunuhan yang dingin, sang remaja disinyalir terinspirasi dari video eksekusi kelompok militan ISIS.
Jasad Ryota Uemura ditemukan terkulai di dekat sungai di Kawasaki, Jepang, pada Jumat pekan lalu. Lehernya disayat berkali-kali, diperkirakan menggunakan sebilah pisau yang ditemukan di dekat jenazah.
Seperti dilansir The Japan Times, Jumat (27/2), Ryota diperkirakan kenal dengan para pelaku pembunuhan yang sudah pernah menganiayanya sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih bungkam mengenai penangkapan tiga remaja yang diduga sebagai pelakunya.
Jepang, negara dengan tingkat kriminalitas rendah, tak ayal digemparkan dengan berita ini. Berbagai media mengabarkan setiap perkembangan terbaru dari kasus ini, termasuk bagaimana telepon genggam korban digunakan untuk mengirimkan permintaan pertemanan di berbagai jejaring sosial saat detik-detik kematiannya.
Majalah mingguan Jepang, Shukan Shincho, melaporkan bahwa jika dilihat dari luka Ryota, pelaku diduga berencana melakukan pemenggalan.
"Beberapa penyelidik menduga (pelaku) menonton video di internet yang memperlihatkan eksekusi sandera oleh ISIS dan mencoba memeragakannya," tulis majalah tersebut merujuk pada penjelasan seorang sumber kepolisian yang tidak diungkap identitasnya.
Hingga kini, Jepang masih dalam suasana berkabung sejak dua warganya, Haruna Yukawa dan Kenji Goto, dieksekusi oleh ISIS.
(stu)