Intel Inggris Sudah Mengikuti Algojo Jihadi John Sejak Lama

Ike Agestu | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 14:07 WIB
Para pejabat keamanan Inggris berusaha keras untuk menyembunyikan identitas Emwazi, karena khawatir itu justru akan membuatnya lebih sulit untuk ditangkap
Para pejabat keamanan Inggris berusaha keras untuk menyembunyikan identitas Emwazi, karena khawatir itu justru akan membuatnya lebih sulit untuk ditangkap. (Reuters via SITE Intel Group)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski identitasnya baru terkuak di media, Jihadi John yang disebut bernama Mohammed Emzawi, telah lama diawasi oleh otoritas Inggris.

Hal itu diungkapkan oleh Cage, lembaga yang memberikan advokasi bagi mereka yang dituduh teroris dan melawan program War on Terror yang diluncurkan oleh negara-negara Barat usai 9/11.

Cage juga mengungkapkan bahwa badan intelijen Inggris MI5 pernah mencoba untuk merekrut Emzawi, namun kemudian mengeluarkan larangan bagi Emzawi untuk bepergian keluar negeri. Baik MI5 maupun pemerintah Inggris masih belum memberikan komentar apapun terkait klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mengkonfirmasi atau menyangkal hal yang berkaitan dengan intelijen," ujar juru bicara Cameron, yang telah memerintahkan agen mata-mata dan tentara untuk melacak si Jihadi John.

"Jihadi John" menjadi populer sejak Agustus 2014 ketika ia muncul di video yang berisi pemenggalan warga negara AS, James Foley.

Badan intelijen di Amerika Serikat dan Inggris menggunakan berbagai teknik investigasi termasuk suara dan pengenalan wajah serta wawancara dengan mantan sandera untuk mengidentifikasi pria itu, kata sumber-sumber intelijen.

Namun para pejabat keamanan disebut berusaha keras untuk menyembunyikan identitas Emwazi, karena khawatir itu justru akan membuatnya lebih sulit untuk ditangkap.

Dua sumber intelijen yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan mereka cemas karena namanya telah terungkap.

Reuters melaporkan tak ada respon dari dua alamat di barat London di mana Emwazi tinggal. Tetangga menggambarkan keluarganya sebagai "orang normal" dan "ramah".

"Ini adalah pertama kalinya hal seperti ini terjadi di lingkungan ini," kata Fatima Al-Baqali. "Kami harus berhati-hati sekarang. Saya tidak mengenal keluarga ini dan saya biasanya mengenal semua orang di sini."

Asim Qureshi, direktur riset dari Cage mengatakan bahwa meskipun ia tidak bisa memastikan Emwazi adalah John, ada beberapa "kesamaan". Namun ia menolak untuk menjelaskan detailnya.

Cage mengatakan Emwazi pernah ditahan di Tanzania, ketika ia pergi untuk berliburan safari dengan dua orang temannya pada Agustus 2009.

Dia dideportasi ke Amsterdam dan diinterogasi oleh MI5 dan seorang perwira intelijen Belanda dan kemudian dikirim kembali ke Inggris, menurut Qureshi.

Frustrasi setelah tiga kali gagal kembali ke Kuwait dan mengubah namanya menjadi Muhammad al-Ayan, Emwazi meninggalkan rumah orang tuanya dan menyelinap keluar dari Inggris, menurut Qureshi.

Empat bulan kemudian, polisi mengunjungi rumah keluarganya, mengatakan mereka memiliki informasi bahwa Emwazi telah masuk ke Suriah. Keluarganya mengira ia berada di Turki untuk bantuan kemanusiaan.

Dalam pertemuan dengan wartawan di London, Qureshi menggambarkan Emzawi sebagai pemuda yang menghadapi pelecehan dari MI5, yang sepertinyanya menduga dia ingin bergabung dengan kelompok militan Islam Somalia Al-Shabaab.

Pemerintah Inggris telah menghubungkan Emwazi ke militan asal Inggris lain yang tewas di Somalia dalam serangan drone AS.

Sebuah putusan pengadilan Inggris tertanggal Desember 2011 melaporkan bahwa Emwazi merupakan rekan Bilal al-Berjawi, pemimpin tinggi kelompok militan Al Shabaab yang berbasis di Somalia.

Di lain pihak, banyak yang menganggap Cage hanya melimpahkan kesalahan atas radikalisasi yang dialami oleh Emzawi kepada pemerintah Inggris.

"Saya rasa ini adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari Jihadi John," kata Shiraz Maher, dosen senior di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi, King’s College, London. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER