Maryland, CNN Indonesia -- Politisi Amerika Serikat Sarah Palin menyalahkan pemerintah Barack Obama atas berkembangnya ISIS di Irak dan Suriah. Menurut mantan Gubernur Alaska ini, Obama seharusnya bisa melakukan tindakan lebih dalam mencegah perkembangan ISIS.
Diberitakan Independent, hal ini disampaikan Palin dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif di Maryland, sebuah pertemuan tahunan para aktivis dan politisi sayap kanan AS, Kamis (26/2).
Palin mengkritik Presiden Obama yang tidak memberantas militan. Menurutnya, pemerintah Obama kurang optimal dalam mencegah pertumbuhan ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pasukan AS ditarik dari Irak, kata Palin, sebenarnya para ahli telah menyarankan penempatan pasukan di negara itu untuk menjaga ketertiban.
"Kebangkitan ISIS adalah hasil langsung dari penolakan pemerintahnya terhadap peringatan itu. Timur Tengah adalah sebuah kotak rapuh dan mulai terpecah berkeping-keping. ISIS meluas, mereka merebut kembali tanah yang telah kita amankan dengan pertumpahan darah," kata Palin.
Palin mengatakan bahwa militan ISIS sekarang menguasai wilayah yang lebih besar ketimbang saat AS memulai Perang terhadap Teror. Sayangnya, klaim Palin ini tidak bisa diverifikasi.
Mantan gubernur lantas menyerukan Obama untuk meningkatkan responnya pada ISIS dan memukul mundur kelompok itu dari wilayah yang mereka rebut.
"Satu-satunya yang membatasi kita dan para pembunuh adalah merah, putih dan biru," kata dia, merujuk pada militer AS. "Obama kira kita bisa berdampingan dengan para preman pelaku genosida ini."
Palin bukan satu-satunya orang yang
menyalahkan pemerintah AS atas meningkatnya kekuatan ISIS. Sebelumnya mantan diplomat PBB dan bekas mediator konflik Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan bahwa Amerika Serikat dengan invasinya ke Irak tahun 2003 telah menyuburkan pemberontakan.
"AS yang harus disalahkan. Mereka menciptakan kondisi yang memungkinkan ISIS untuk tumbuh," kata Brahimi, dikutip dari Al-Arabiya.
(den)