Foto Siswa TK Rusia Tenteng AK-47 Tuai Kontroversi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 16:18 WIB
Sebuah foto sekelompok siswa TK Rusia memegang replika senjata menggemparkan dunia maya. Pihak penyelenggara menyatakan, ini bagian dari kelas patriotisme.
Dengan memegang replika senjata, pihak penyelenggara mengajarkan kepada siswa taman kanak-kanak di Rusia bahwa mereka harus tumbuh sebagai pahlawan. (Getty Images/Manxman)
Moskow, CNN Indonesia -- Kontroversi bergulir di Rusia ketika sebuah foto yang menunjukkan sekelompok siswa taman kanak-kanak memegang replika senapan AK-47 dalam kelas beredar di dunia maya pada Kamis (26/2).

Dilansir Channel NewsAsia, anak berusia lima hingga enam tahun tersebut mengangkat senjata laras panjang AK-47, pistol, dan peluncur granat di tangannya. Beberapa dari mereka juga berdiri tegap memakai helm atau baret didampingi petugas militer.

Momen kontroversial tersebut diabadikan dalam kelas patriotik pada pekan lalu di sebuah taman kanak-kanak di Saint Petersburg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengapa anak-anak tidak boleh memegang senjata? Suruh saja laki-laki bermain boneka kalau begitu," ujar Yury Dorozhinsky, Wakil Kepala Red Star, sebuah organisasi pengajar sejarah militer.

Menurut Dorozhinsky, kelas ini diadakan dalam rangka perayaan hari Defenders of the Fatherland atas permintaan pihak sekolah.

"Konyol mengajarkan anak-anak tentang patriotisme menggunakan pandangan orang awam. Mengajarkan tanpa menunjukkan tidak akan benar," kata Dorozhinsky.

Dorozhinsky menjelaskan, saat sesi pengambilan gambar berlangsung, ia menekankan kepada anak-anak bahwa mereka harus tumbuh sebagai pahlawan.

Namun, Dorozhinsky mengaku tidak mengajarkan siswa untuk memakai senjata. "Senjata itu tidak ada selongsong (pelurunya)," katanya.

Kembali membela diri, Dorozhinsky kemudian mengatakan bahwa para orang tua juga mendukung kegiatan ini.

Kendati demikian, foto yang beredar ini menjadi pemicu serangan dari para pengguna jejaring sosial di Rusia. 

"Mati rasa terhadap kebrutalan perang. Anti-Ukraina 'pendidikan' militer: taman kanak-kanan Rusia," kicau pemilik akun Twitter @OliverDowding.



Meskipun diterpa protes warga, Kepala Sekolah di Saint Petersburg ini tetap bungkam. Sementara itu, kepala sekolah dari taman kanak-kanak lain mengatakan bahwa situasi ketika anak-anak dipaksa berpose memegang senjata sangat tidak bisa diterima.

"Ini bukan pendidikan patriotik. Hal ini tidak memiliki tempat di taman kanak-kanak," ucap kepala sekolah di sekitar kota tersebut, Irina Gosteva.

Di sisi lain, beberapa peneliti mengingatkan bahwa militerisasi di Rusia kian meninggi sejak perseteruan dengan Ukraina berlangsung pada April 2014. (stu/den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER