Minsk, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat perundingan damai Ukraina di Minsk, Belarus, hari ini telah menyepakati gencatan senjata yang akan dimulai 15 Februari mendatang.
"Saya menyerukan kedua pihak menghentikan pertumpahan darah secepatnya dan segera mencari solusi politik," kata Putin di Minsk, Kamis (12/2), sembari menambahkan bahwa semua pihak yang bertikai sepakat menarik persenjataan berat mereka.
Setelah perundingan yang melibatkan Ukraina, Rusia, Perancis dan Jerman, para kepala negara akan menandatangani 10 butir kesepakatan. Kendati Putin terdengar optimis, namun Presiden Ukraina Petro Poroshenko justru sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada berita baik," ujar Poroshenko yang dikutip akun Twitter pemerintah Ukraina.
Baru Putin yang mengeluarkan pernyataan resmi, sementara delegasi tiga negara lainnya belum berkomentar.
Butir-butir kesepakatan belum dirilis, namun diduga seputar penarikan senjata berat, penetapan zona demiliterisasi dan status wilayah Donbass di timur Ukraina.
Sebelumnya, RIA Novosti melaporkan bahwa para negosiator telah "setuju 80 persen" dalam perundingan di Minsk. Belum diketahui apa yang belum disepakati dalam porsi 20 persen sisanya.
Konflik di Ukraina timur antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis pro-Rusia tahun lalu telah memecah belah negara tersebut. Di tengah konflik, Rusia mencaplok wilayah Crimea.
Konflik tersebut telah memakan korban jiwa hingga lebih dari 5.000 orang. Selain membahayakan jiwa warga sipil, perseteruan kedua pihak juga mengancam stabilitas kawasan.
Rusia bersikeras membantah tuduhan bahwa mereka mempersenjatai separatis dan ikut campur dalam konflik di Ukraina dengan mengirimkan tentara.
Sebelumnya September lalu juga telah disepakati penarikan senjata berat, otonomi yang lebih luas di Luhansk dan Donetsk serta zona aman di perbatasan Ukraina-Rusia. Namun kesepakatan kandas saat kedua pihak melanjutkan baku tembak.
Hari ini, Direktur IMF Christine Lagarde mengumumkan program bantuan untuk reformasi ekonomi Ukraina senilai US$17,5 miliar dalam empat tahun ke depan.
Bantuan itu untuk membantu Ukraina memperkuat fiskal, membantu upaya mengurangi subsidi harga gas dan meningkatkan langkah-langkah pemberantasan korupsi.
Sumber:
CNN (stu)