Kekasih Pemimpin Oposisi Rusia Tak Lihat Pembunuhnya

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 10:21 WIB
Kekasih Boris Nemtsov, pemimpin oposisi Rusia yang tewas tertembak di Moskow, Jumat (27/2) lalu angkat bicara soal peristiwa nahas tersebut.
Kekasih Borat Nemtsov, pemimpin oposisi Rusia yang tewas tertembak di Moskow, Jumaty (27/2) lalu angkat bicara soal peristiwa nahas tersebut. (TV Rain via Reuters TV)
Moskow, CNN Indonesia -- Tiga hari sejak insiden penembakan kepada pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, kekasih Nemtsov Anna Duritskaya, akhirnya angkat suara. Saat penembakan tersebut terjadi, yaitu pada Jumat (27/2) malam, Duritskaya tengah berjalan kaki bersama Nemtsov di atas jembatan dekat pusat pemerintahan Kremlin, Moskow, Rusia.

Diberitakan Reuters, Duritskaya, 24 tahun, yang merupakan model asal Ukraina tersebut akhirnya bersedia diwawancara oleh media daring, Dozhd, mengenai penembakan yang menewaskan Nemtsov. Berbicara dengan nada tanpa emosi, Duritskaya menjelaskan hal yang dia ingat pada malam nahas tersebut.

"Saya tidak mau menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi di jembatan. Saya tidak ingin membicarakan hal ini," kata Duritskaya, dikutip dari Reuters, Senin (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duritskaya menyatakan bahwa dia tidak melihat pelaku penembakan yang menewaskan kekasihnya tersebut.

Duritskaya menjelaskan dia sama sekali tidak melihat sesuatu yang mencurigakan ketika dia dan Nemtsov makan malam bersama di sebuah restoran yang menghadap ke Lapangan Merah.

Tidak terpikir olehnya bahwa saat itu, pelaku penembakan mungkin telah mengikuti sepasang kekasih ini ketika mereka menyeberangi sungai menuju apartemen Nemtsov.

"Saya dalam kondisi psikologis yang sangat sulit dan saya tidak bisa membicarakan hal ini lagi sekarang. Saya tak melihat apapun. Saya tidak tahu dari arah mana dia datang, tapi dia berada di belakang punggung saya," katanya tentang si penembak, yang belum bisa dipastikan satu orang atau beberapa orang.

Duritskaya kini tinggal di apartemen temannya di Moskow. Namun, sejak insiden penembakan, dia berada di dalam penjagaan ketat dari petugas keamanan Rusia.

"Mereka secara fisik tidak mengizinkan saya pergi ke mana pun tanpa (pengawasan) mereka. Katanya, ini untuk alasan keamanan, " kata Duritskaya, mengacu kepada aparat Rusia.

Duritskaya menyatakan dia hanya ingin pulang ke rumah ibunya di Ukraina.

"Saya punya hak untuk meninggalkan wilayah Federasi Rusia. Saya bukan tersangka. Saya seorang saksi yang memberikan kesaksian penuh dan melakukan segala kemungkinan untuk membantu penyelidikan," katanya.

Nemtsov, 55 tahun, salah satu pemimpin oposisi yang paling menonjol, tewas seketika setelah ditembak beberapa kali.

Diinterogasi tanpa pengacara

Nemtsov akan dimakamkan pada Selasa (3/3) di pemakaman Troekurovskoye di barat Moskow, lokasi yang jauh dari tempat pemakaman politisi top Rusia lainnya.

Duritskaya, kekasih Nemtsov selama tiga tahun, menyatakan bahwa dia mungkin tidak akan mampu untuk menghadiri pemakaman Nemtsov pada Selasa (3/3).

"Saya tidak bisa keluar. Kemungkinan besar saya tidak akan hadir," kata Duritskaya.

Duritskaya juga mengakui bahwa para penyidik telah menginterogasinya beberapa kali, memeriksa barang pribadi miliknya dan mengambil data dari telepon selularnya.

Duritskaya menyatakan bahwa beberapa saat setelah penembakan, dia diinterogasi selama beberapa jam tanpa pengacara atau perwakilan dari kedutaan Ukraina.

Penyidik mengklaim mereka telah melakukan penyidikan sesuai aturan yang berlaku. Penyidik juga menyatakan mereka tengah menelusuri beberapa kemungkinan motif penembakan.

Salah satunya, adalah Nemtsov dibunuh karena kecemburuan dari mantan kekasihnya. Motif itu telah dibantah oleh Duritskaya.

"Saya tidak berpikir apa-apa. Saya tidak bisa memikirkan apapun saat ini. Saya tidak tahu siapa yang melakukannya," katanya .

Pakar menilai, selama lebih dari 15 tahun Putin berkuasa, Nemtsov merupakan salah satu tokoh yang menjadi target pembunuhan.

Nemtsov dikenal vokal dan kerap mengkritik Putin atas aneksasi Rusia terhadap Krimea dan dukungan Putin terhadap separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Pada Minggu (1/3), puluhan ribu warga Rusia melakukan aksi di jalanan Moskow sebagai aksi bela sungkawa atas kepergian Nemtsov yang sempat menjabat sebagai wakil perdana menteri dan aktivis anti-korupsi.

Pembunuhan Nemtsov diperkirakan akan memperdalam kesenjangan antara kaum liberal dan pendukung Putin. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER