Donestk, CNN Indonesia -- Sebanyak 33 penambang yang terjebak dalam rerentuhan ledakan di tambang batu bara di kota Donetsk, Ukraina timur, pada Rabu (4/3) pukul 6 pagi waktu setempat, dikonfirmasi tewas.
Pemerintah daerah Donetsk menyatakan sebanyak 16 orang terluka dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Diberitakan Reuters, petugas pertambangan di kota yang dikuasai pemberontak tersebut mengatakan bahwa kemungkinan besar ledakan terjadi akibat gas methane, tidak ada hubungannya dengan pertempuran antara separatis yang didukung Rusia dan pemerintah Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Kiev menyatakan bahwa perang telah membuat bencana ledakan ini menjadi lebih buruk, karena kelompok separatis membatasi akses tim penyelamat Ukraina masuk ke lokasi bencana.
Di luar gerbang tambang Zasyadko, sekitar 30 kerabat penambang berteriak-teriak meminta informasi tentang korban.
Sergei Baldayev, salah satu penambang yang terluka dalam ledakan itu, berada bersama para keluarga korban, wajahnya tertutup goresan dan satu tangan tergantung lemas tak bergerak karena tulang lehernya patah.
Sementara, adik salah satu penambang yang berada di lokasi penambangan pada saat ledakan, Alexei Novoselsky, terlihat menangis.
"Katakan padaku, apakah ada yang selamat? Kenapa kau menyembunyikan informasi?" tanyanya ketika para pekerja dan tim penyelamat berusaha menenangkannya.
Sesaat setelah ledakan terjadi dan sejumlah penambang berhasil dievakuasi, terdapat kabar bahwa sebanyak 32 penambang masih terperangkap di tambang. Seirinng berjalannya waktu, tim penyelamat mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas terus meningkat.
"Total kematian berjumlah 33 orang," bunyi pernyataan dari siaran pers pemerintah daerah Donetsk, dikutip dari kantor berita Interfax.
Eduard Dmitrenko, seorang penambang yang turun ke lokasi ledakan menyatakan tidak mungkin penambang yang terjebak dapat selamat.
"Tapi mereka tentu saja akan menemukan jenazah," kata Dmitrenko, yang wajahnya penuh dengan debu batu bara.
Sejumlah truk dan bus terlihat berada di dalam area pertambangan, bersiap untuk mengangkut jenazah para penambang yang dikonfirmasi tewas tersebut.
"Kemungkinannnya semakin kecil seiring berjalannya waktu, karena gas metana dan udara panas mengganggu saluran udara," kata seirang pekerja medis.
Setahun belakangan. Donetsk menjadi ajang pertempuran sengit antara kelompok separatis yang didukung Moskow dengan pasukan yang setia kepada pemerintah di Kiev. Meskipun demikian, gencatan senjata mengurangi jumlah kekerasan dalam sepekan terakhir
Sejumlah arteleri terlihat tercecer di lingkungan sekitar penambangan, dengan potongan dari roket Grad terlihat di jalan-jalan sekitarnya.
Meskipun demikian, petugas penambangan menyatakan jika ledakan tersebut tidak terkait dengan pertempuran dan kemungkinan besar disebabkan oleh ledakan gas.
Di Kiev, Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk menyatakan petugas penyelamat telah dikirim oleh pemerintah pusat.
"Tetapi teroris Rusia tidak membiarkan mereka mencapai lokasi kecelakaan," katanya, menggunakan istilah 'teroris', yang biasa digunakan Kiev untuk menyebut kelompok separatis.
Ini bukan kali pertama kecelakaan terjadi di lokasi penambangan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan swasta tersebut. Penambangan batu bara ini memiliki sejarah kecelakaan fatal dalam 57 tahun beroperasi.
Pada 2007, sebuah ledakan di Zasyadko menewaskan 106 orang, dan dimakamkan di sebelah lokasi pertambangan.
"Ketika ada kecelakaan, kami menguburkan mereka semua di sini," kata kepala keamanan di lokasi ledakan tambang, yang tidak disebutkan namanya.
"Batubara adalah bisnis yang mahal," kata kepala keamanan tersebut melanjutkan.
Juru las di tambang, yang memberikan namanya sebagai Oleg, mengatakan di luar pintu masuk:
"Aku sudah turun menambang selama 23 tahun, dan ini adalah ledakan keempat yang saya ingat. Jika mereka tidak bisa langsung keluar, maka tim penyelamat hanya akan hanya mengevakuasi jenazah mereka," kata Oleg, juru las di tambang tersebut.
"Ledakan adalah hal yang mengerikan," ujar Oleg.
Tambang batubara Zasyadko memproduksi 1,4 juta ton batubara pada tahun 2013. Tambang ini berlokaso di tengah-tengah wilayah Donbass yang menjadi jantung industri dan penghasil batubara Ukraina.
Produksi batubara Ukraina turun hingga 22 persen pada 2014, menjadi hanya 65 juta ton karena konflik menganggu operasi penambangan, menyebabkan beberapa daerahkekurangan batu bara untuk pembangkit listrik.
(ama)