Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam rangka memberi penghormatan terhadap siswa yang tewas dalam serangan pasukan Taliban di Peshawar pada 16 Desember lalu, nama lebih dari 100 sekolah di Pakistan diganti.
Dilansir CNN, Jumat (6/3), pemerintah Khyber Pakhtunkhwa menyematkan 107 sekolah lokal dengan nama dari siswa yang terbunuh dalam serangan di Sekolah Tentara Publik itu.
"Ini adalah upaya untuk mengenang pengorbanan murid-murid itu dan orang tuanya dan keluarga lainnya," ujar juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, Mushtaq Ghani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempuran Taliban ke sekolah militer ini memang menggemparkan Pakistan. Para siswa tengah menjalani ujian di audtiorium ketika tiba-tiba pasukan militan Taliban mendobrak masuk, menculik anak-anak, dan mengepung mereka dengan bahan peledak.
Setelah enam jam penyanderaan, 145 orang dinyatakan tewas, 132 di antaranya adalah anak-anak.
Pada Februari, aparat Pakistan akhirnya berhasil membekuk dan menahan tersangka penyerangan.
Ini bukan kali pertama Pakistan memberikan penghargaan terhadap anak korban perang. Sebelumnya, anggota Legislatif Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dengan suara bulat menyetujui resolusi penamaan ruas jalan di kota Peshawar menjadi Aitzaz Hassan.
Dikutip dari media India, CNN IBN, Aitzaz, 16, mengorbankan nyawanya karena mencoba menghalangi seorang pelaku bom bunuh diri masuk ke sekolahnya yang memiliki sekitar 2000 siswa pada 6 Januari 2014.
Aksi Aitzaz untuk menyelamatkan teman-temannya menyentuh hati banyak warga Pakistan dan ia dielukan sebagai pahlawan nasional.
Mejelis Provinsi Khyber Pakhtunkhwa juga dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang mengenai keamanan tempat sensitif dan sangat sensitif di Peshawar.
(obs)