Rusia Tangkap Dua Orang Terkait Pembunuhan Pengkritik Putin

Deddy S | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Mar 2015 22:52 WIB
Pihak otoritas Rusia menyatakan telah menangkap dua orang terkait dengan pembunuhan pemimpin oposisi Boris Nemtsov, pada Sabtu (7/3) waktu setempat.
Boris Nemtsov (CNN Indonesia/Reuters/Ekho Moskvy via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak otoritas Rusia menyatakan telah menangkap dua orang terkait dengan pembunuhan pemimpin oposisi Boris Nemtsov, pada Sabtu (7/3) waktu setempat. Direktur Keamanan Federal Alexander Bortnikov mengatakan mereka yang ditangkap berasal dari kawasan selatan North Caucasus, yang disebut selama bertahun-tahun melakukan pemberontakan melawan Rusia.

Nemtsov, salah satu tokoh yang gencar mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, ditembak di punggung di sebuah jembatan di Moskow saat berjalan dengan teman perempuannya melintasi Kremlin, pada akhir Februari. Video pengawasan memperlihatkan seseorang berlari kencang dari bahu jalan dan masuk ke sebuah mobil tak lama setelah Nemtsov terjatuh.

Bortnikov, seperti dikutip CNN, mengatakan Putin sudah diberitahu soal penangkapan yang disebut terkait dengan kematian Nemtsov itu.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun putri Nemtsov, Zhanna Nemtsova, mengatakan informasi penangkapan itu justru diketahuinya dari media. Tak seorang pun dari otoritas yang menghubunginya. Ketika ditanya soal tersangka, Nemtsova berkata, “Saya tahu tahu siapa mereka.”

Oposisi Menyalahkan Putin

Setelah penembakan Nemtsov, Putin menyalahkan kaum ekstrimis dan pengunjuk rasa yang disebutnya mencoba memancing perselisihan di dalam negeri Rusia.

Tapi banyak simpatisan oposisi dan mereka yang dekat dengan Nemtsov justru menuding Putin dan pemerintahan Rusia. Mereka memberikan catatan bahwa Nemtsov—sosok deputi Perdana Menteri di era Presiden Boris Yeltsin—adalah orang terakhir dalam daftar penentang Putin yang terbunuh atau dipenjarakan.  

Nemtsov sendiri sudah beberapa kali ditahan gara-gara berbicara menentang pemerintah.

Putrinya, Nemtsova, sendiri mengatakan kepada CNN dalam interview pertamanya sejak pembunuhan ayahnya pada Jumat (6/3) kemarin, bahwa Presiden Rusia berbagi tanggung jawab politik atas pembunuhan tersebut. Dia berbicara dari Jerman.

Tokoh oposisi lainnya yang ditahan atau dibunuh termasuk Anna Politkoskaya, seorang wartawan yang mengkritik keras perang di Chechnya. Dia ditembak saat hendak memasuki apartemennya di Moskow pada 2006.

Ada pula pebisnis Mikhail Khodorkovsky, yang mendukung partai oposisi dan menuduh Putin melakukan korupsi. Khodorkovsky berakhir di penjara atas tuduhan penggelapan pajak, yang disebutnya sebagai cara untuk mengambil alih perusahaan minyak miliknya. Tapi pemerintah menolak klaim itu. Putin memaafkannya pada 2013.  

Sementara bekas agen keamanan Rusia, Alexander Litvinenko diracun dengan polonium yang mengandung radioaktif dalam dosis mematikan. Saat itu dia sedang mengadakan pertemuan dengan dua mantan agen Rusia di sebuah hotel di London.

Litvinenko sebelumnya menyalahkan agensi intelijen Rusia telah mengatur serangkaian ledakan bom di apartemen di Rusia pada 1999 yang menyebabkan ratusan orang tewas dan menyebabkan terjadinya invasi Rusia ke Chechnya kemudian pada tahun itu.

Kremlin membantah tuduhan bahwa agen-agen intelijennya mengincar lawan politik atau terkait dengan berbagai kematian tersebut.  (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER