Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberontak pro-Rusia di Donetsk telah menarik semua senjata berat dari garis depan sesuai dengan kesepakatan damai baru-baru ini.
Di sisi lain, kewenangan daerah Donetsk yang didukung Kiev mengatakan pasukan Ukraina juga menarik semua senjata berat dari garis depan di Donetsk, tetapi juga menambahkan bahwa dalam waktu 24 jam dari Jumat (6/3) sampai Sabtu (7/3), pemberontak pro-Rusia telah melakukan 46 serangan, menurut Kolonel Valentin Fedichev.
CNN melaporkan, sebuah gencatan senjata ditetapkan di Donetsk dan wilayah Luhansk, pusat konflik selama berbulan-bulan antara separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkiraan jumlah korban tewas di Ukraina timur sejak April 2014 hingga sekarang melebihi 6.000, “meskipun gencatan senjata dicanangkan berkali-kali,” kata Badan HAM PBB awal pekan ini.
Eskalasi pertempuran dalam beberapa pekan terakhir, terutama di dekat bandara Donetsk dan di daerah Debaltseve, mengakibatkan ratusan kematian, baik sipil maupun militer, menurut laporan PBB.
Laporan ini memberikan gambaran dari "kehancuran tanpa ampun atas kehidupan warga sipil dan infrastruktur," kata Komisi Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein.
Ia menyerukan semua pihak untuk mematuhi perjanjian perdamaian, yang dicapai bulan lalu di Minsk, Belarus, yang menyerukan gencatan senjata di banyak titik api di Ukraina Timur.
(stu)