Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah video yang diunggah secara daring oleh kelompok militan ISIS pada Selasa (10/3) memperlihatkan seorang anak laki-laki mengeksekusi Muhammad Musallam, pria Israel yang dituduh sebagai mata-mata oleh ISIS dengan sebuah tembakan di kepala.
Video, yang dirilis oleh media pro-ISIS, Furqan meperlihatkan Musallam tengah duduk di sebuah ruangan mengenakan terusan oranye, khas sandera ISIS di video sebelumnya.
Musallam kemudian bercerita cara dia direkrut dan dilatih oleh dinas intelijen Israel. Dalam video tersebut, Muallam menyatakan ayah dan kakaknya mendorong menjadi seorang intel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, adegan berpindah dan menunjukkan Musallam tengah dikawal ke lapangan dan dieksekusi oleh seorang anak laki-laki, yang diperkenalkan oleh seorang anak laki-laki lainnya yang lebih tua dan berbahasa Perancis sangat fasih sebagai "salah satu anak singa dari kekhalifahan".
Reuters tidak bisa segera memverifikasi keaslian rekaman tersebut, yang banyak muncul di sejumlah akun Twitter pendukung ISIS.
Para pejabat keamanan Israel menyatakan mereka menyadari video tersebut namun tidak bisa mengkonfirmasi keaslian video itu
Video yang berdurasi sekitar 13 menit tersebut memperlihatkan Musallam tengah berlutut sambil mendengarkan anggota militan ISIS membacakan surat keputusan mati dalam bahasa Perancis.
Kemudian seorang anak laki-laki muncul mengenakan seragam militer dan dipersenjatai dengan pistol. Bocah tersebut berdiri berhadapan dengan Musallam dan melepaskan satu tembakan ke dahinya.
Musallam seketika runtuh. Bocah tersebut kemudian melepaskan tiga kali tembakan lainnya.
Dalam video tersebut, Musallam mengulangi apa yang dia katakan bulan lalu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh majalah berbahasa Inggris kelompok Dabiq.
Dalam wawancara tersebut, Musallam menyatakan dia bergabung dengan ISIS hanya sebagai agen ganda shingga dapat melaporkan informasi ke Israel.
Sementara, pemerintah Israel dan keluarganya menyangkal bahwa ia adalah seorang mata-mata Israel. Menurut keluarganya, Musallam bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, dan bukan sebagai mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad.
"Saya memberitahu ayah saya dan anak saya. Bertobatlah. Kepada yang memata-matai Negara Islam: Anda tidak akan berhasil, mereka akan mengekspos Anda," kata Musallam dalam video terbaru, dalam bahasa Arab.
Keluarga Musallam menyatakan dia menghilang semenjak melakukan perjalanan wisata ke Turki. Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan Musallam pergi ke Suriah untuk berjuang bersama ISIS sejak Oktober tahun lalu.