Mosul, CNN Indonesia -- Para simpatisan ISIS di Irak membuat media sosial sendiri, untuk memfasilitasi komunikasi antar anggota dan pendukung di seluruh dunia setelah aktivitas mereka terendus di Facebook maupun Twitter.
Diberitakan The Independent awal pekan ini, sosial media bernama Khelafabook tampilan depannya mirip dengan Facebook. Latar belakang situs adalah peta dunia dengan bendera-bendera ISIS.
Situs itu dibuat sebagai sarana komunikasi ISIS dan para pendukungnya, sekaligus sebagai alternatif selain Twitter dan Facebook. Media sosial ini ditutup setelah diketahui media Minggu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial selama ini memang menjadi ladang pertempuran sendiri bagi ISIS dalam melancarkan propaganda mereka. Twitter memerangi mereka dengan menutup lebih dari 90 ribu akun simpatisan ISIS. Namun akun-akun baru kembali menjamur dan Twitter tidak mampu menghentikan agitasi ISIS.
Penelusuran media menunjukkan bahwa Khelafabook dibuat menggunakan
platform SocialKit, yang bisa diunduh oleh semua orang untuk membuat jaringan sosial sendiri di internet. Alamat situsnya dibeli dari perusahaan GoDaddy.
Situsnya terlihat sangat amatir. Kolom
privacy policy dikosongkan, dan sepertinya situs tersebut tidak banyak mengundang pengguna sebelum akhirnya ditutup.
Pembuatnya adalah seorang pria di kota Mosul, Irak. Dia mendaftarkan situs itu dengan nama Negara Islam, dan di-
hosting dari Mesir.
Saat ini situs itu masih ditutup, namun terdapat beberapa kalimat dari pembuatnya. Kalimat tersebut mengatakan bahwa sosial media itu tidak disponsori oleh ISIS, tapi dibuat untuk mengklarifikasi pada dunia bahwa mereka "tidak hanya membawa senjata dan hidup di gua seperti yang kalian kira."
"Kami tidak hidup untuk membunuh dan menumpahkan darah seperti yang digambarkan media. Kami memerangi musuh-musuh agama Allah," tulis mereka.
Walaupun situs itu sudah ditutup, namun banyak yang sangsi Amerika Serikat dan pemerintah lainnya mampu mengantisipasinya jika kembali beroperasi.
Tidak diketahui apakah Khelafabook dibuat sebagai sarana perencanaan strategi penyerangan atau hanya jaringan sosial media biasa.
(den)