Jakarta, CNN Indonesia -- Turki menutup dua pintu penyeberangan di perbatasan dengan Suriah sebagai tindakan pencegahan keamanan karena pertempuran yang memanas di sekitar kota utara Suriah, Aleppo, meningkat, pada Rabu (11/3).
Penyeberangan di Oncupinar dan Cilvegozu di provinsi Hatay, selatan Turki, telah ditutup untuk kendaraan dan individu yang menyeberang dari Suriah sejak Senin (9/3), petugas bea cukai di kedua pos mengatakan kepada Reuters.
Aleppo, kota Suriah yang berlokasi di sekitar 50 km selatan perbatasan, terbagi antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dalam konflik yang diperkirakan telah menewaskan 200 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan orang tewas pada Rabu (11/3) ketika gerilyawan menyerang sebuah gedung keamanan pemerintah Suriah di Aleppo, mengebom dan kemudian meluncurkan serangan darat.
"Turki memiliki beberapa masalah keamanan dan sangat wajar langkah-langkah diambil berdasarkan penilaian akan ancaman. Komunitas internasional juga mengharapkan Turki melakukan ini,” kata seorang pejabat di instansi pemerintah, yang menolak untuk diidentifikasi.
Dia tidak mengatakan kapan perbatasan akan dibuka kembali.
Meski begitu, penutupan ini tak akan berpengaruh pada bantuan kemanusiaan. Warga yang memiliki paspor Suriah juga tetap diizinkan untuk masuk ke Suriah.
Turki telah membuka perbatasan untuk pengungsi sejak awal perang sipil Suriah empat tahun lalu, namun Turki juga dikritik karena tak mengawasi dengan ketat arus pejuang asing yang masuk ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS melalui perbatasannya.
Ribuan orang asing dari lebih dari 80 negara termasuk Inggris, Tiongkok dan Amerika Serikat telah bergabung dengan ISIS serta kelompok-kelompok militan lainnya di Suriah dan Irak, sebagian besar menyeberang melalui Turki.
Turki telah mencegah lebih dari 8000 orang asing yang mencoba memasuki Suriah sepanjang 2014, dan upaya ini makin ditingkatkan seiring dengan desakan dari dunia internasional.
Turki juga baru saja menahan 16 warga negara Indonesia dari tiga keluarga yang mencoba untuk menyeberang ke Suriah. Mereka datang ke Istanbul pada 24 Februari lalu bersama dengan biro perjalanan resmi, lalu sempat dinyatakan hilang setelah memisahkan diri dari kelompok dan tak kembali.
Penutupan pos perbatasan Turki juga terjadi setelah serangan udara pada Minggu di dekat dengan perbatasan, yang menargetkan sebuah kamp al-Qaidah Front Nusra.
(stu)