Ikat dan Tembaki Anjing di Rel, Dua Remaja AS Ditahan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2015 10:32 WIB
Kedua remaja AS membali seekor anjing petarung, tapi hewan tersebut ternyata tidak sesuai harapan. Mereka disinyalir ingin membunuh anjing tersebut.
Kedua remaja menembaki anjing petarung mereka lantaran tidak puas dengan kemampuan bertarungnya. (Ilustrasi/Thinkstock/Murengstockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Tampa, Florida, Amerika Serikat, menahan dua remaja atas tuduhan melakukan kekejaman terhadap hewan dan menggunakan senjata tanpa izin setelah mereka menembaki anjing pit bull dan diduga akan menelantarkannya hingga tewas pada pekan lalu.

Dilansir CNN, Kamis (12/3), kedua pemuda berusia 17 tahun tersebut mengikat seekor anjing bernama Cabela ke rel kereta api dan menembakinya beberapa kali.

Dalam video pengawas di area tersebut, terlihat sekelompok orang membawa anjing ke rel di pinggiran Kota Sulphur Springs sebelum akhirnya melarikan diri. Warga sekitar yang mendengar dentum tembakan lantas melapor ke polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapat laporan pada Kamis (5/3), personel langsung diluncurkan ke lokasi. Mereka menemukan Cabela terikat kencang di rel dengan tiga luka tembak, dua di leher dan satu di bagian bahu.

"Tak ada yang siap melihat seekor anjing, hewan yang tak berdaya, diikat sangat kuat ke rel kereta api di sekitar leher dan benar-benar ditembaki. Ia tidak dapat kabur walaupun sudah berusaha," ujar petugas yang melepaskan Cabela, Sersan Rich Mills.

Setelah melakukan penyelidikan, Detektif Patrick Messer mengatakan bahwa Cabela dibeli sebagai anjing petarung. Malang, ia dianggap tidak dapat bertarung dengan baik dan kedua remaja ini ingin membunuhnya.

Salah satu remaja yang ditahan memiliki rekam jejak buruk dan tak asing lagi bagi polisi. Aparat tidak menutup kemungkinan adanya lebih banyak oknum yang ditahan.

Sementara penyelidik menghimpun informasi, Mills melarikan Cabela ke Pusat Gawat Darurat Dokter Hewan Tampa Bay.

Awalnya, dokter berencana mengamputasi kaki Cabela. Namun, akhirnya mereka memasukkan selongsong logam ke dalam kakinya dan kondisi Cabela berangsur membaik.

Kini, Cabela sudah dapat berjalan dengan kaki penyangganya. Menurut Dokter Jamie Davidson, proses pemulihan akan memakan waktu empat hingga enam pekan.

Tak membutuhkan waktu lama, berita ini tersiar ke masyarakat Tampa, bahkan khalayak ramai di luar wilayah tersebut. Mereka akhirnya menggalang dana pengobatan bagi Cabela.

"Sedikit berlebihan, tapi sangat membuat haru melihat banyak orang asing ingin membantu Cabela, dari seluruh penjuru dunia," ungkap Davidson.

Donasi yang terkumpul dari masing-masing orang berkisar antara 20 hingga ratusan dollar dan terhimpun dari berbagai tempat seperti Jerman dan Inggris. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER