Jakarta, CNN Indonesia -- Knesset berada di pusat perputaran politik Israel. Knesset adalah parlemen Israel.
Sebanyak 120 kursi—yang diperebutkan dalam pemilu 17 Maret—terbadi oleh beragam partai politik yang ikut serta dalam pemilu. Jabatan paling penting adalah perdana menteri, namun kursi perdana menteri akan tergantung sepenuhnya dari dukungan anggota Knesset.
Konsekuensinya, rakyat Israel tidak memilih politisi tertentu, tapi partai politik, dan pemimpin partai yang memiliki kesempatan untuk menjadi perdana menteri berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan pihak yang paling sukses sekalipun tidak akan cukup untuk memenangkan mayoritas kursi Knesset, karena ada beberapa pihak yang berkompetisi, pihak yang paling populer akan memenangkan tidak lebih dari 25 kursi, kurang dari seperempat dari Knesset.
Setelah pemiluSetiap partai politik akan bertemu dengan presiden satu hari serelah pemilu untuk memberi masukan siapa yang mereka inginkan jadi perdana menteri. Presiden lalu akan mengundang orang yang ditunjuk untuk membangun pemerintahan koalisi.
Di tahap ini, partai politik akan bernegosiasi, termasuk menawar siapa yang akan menduduki jabatan paling penting di kabinet Israel: menteri pertahanan, menteri keuangan dan luar negeri.
Partai yang memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu belum tentu akan menjadi Perdana Menteri berikutnya.
Hal ini sepenuhnya tergantung pada kemampuan sang politisi untuk membuat penawaran tepat untuk membangun koalisi.
Ini pernah terjadi pada 2009, ketika Partai Kadima Tzipi Livni memenangkan kursi terbanyak, tapi dia tidak bisa membentuk koalisi. Sebaliknya, Benjamin Netanyahu menjadi Perdana Menteri karena ia memiliki dukungan Knesset.
Secara teknis, 61 kursi cukup untuk menjadi mayoritas di Knesset, tetapi perdana menteri umumnya menginginkan setidaknya 65 atau 66 kursi. Selain mendapat dukungan lebih besar, itu akan membuat mereka menjalankan pemerintahan dengan lebih aman karena akan mengizinkan si perdana menteri untuk menekan setiap pergolakan politik di Knesset.
Siapa ‘king makers’?Seringkali dalam politik Israel, satu atau dua partai kecil memegang sejumlah besar pengaruh. Partai-partai ini memutuskan siapa yang akan membuat pemerintahan koalisi. Dukungan mereka memungkinkan calon Perdana Menteri untuk mendapat dukungan dari mayoritas anggota Knesset. Ketika situasi ini terjadi, pihak ini disebut sebagai ”kingmakers." Dukungan mereka memutuskan siapa yang menjadi perdana menteri.
Mengapa pemilu Israel berlangsung sekarang?Pemilihan Knesset seharusnya berlangsung setiap empat tahun, dan pemilu sebelum ini terjadi pada 2013 lalu. Namun undang-undang Israel mengatur bahwa parlemen akan bisa melakukan pemungutan suara dan menentukan kapan pemilu akan dilangsungkan.
Benjamin Netanyahu menyerukan pemilu dilakukan lebih awal, setelah ia memecat dua menteri senior anggota koalisinya karena mengkritik pemerintah. Pemungutan suara di Knesset pada Desember menyetujui usul Netanyahu tersebut.
Awal Desember lalu, Netanyahu memecat Menteri Keuangan Yair Lapid dan Menteri Kehakiman Tzipi Livni, pemimpin dua partai moderat yang bertentangan dengan kelompok sayap kanan yang mendominasi kabinet.
(sumber:
CNN)
(stu)