Tel aviv, CNN Indonesia -- Hasil penghitungan cepat pada pemilu Israel di berbagai stasiun televisi menunjukkan persaingan ketat antara Partai Likud yang mengusung Benjamin Netanyahu dan Serikat Zionis dengan Isaac Herzog sebagai pemimpinnya.
Kendati hasil resmi belum keluar dan perhitungan dini juga belum rampung, Netanyahu telah mengklaim kemenangannya dan siap memimpin kembali Israel untuk periode kelima.
Channel 2 Israel melaporkan bahwa Partai Likud hanya memimpin satu kursi dibanding Serikat Zionis, 28-27. Sementara Channel 10 dan Channel 1 menunjukkan bahwa kedua partai sama-sama mendapatkan 27 kursi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hasil tersebut, Netanyahu telah menyatakan kemenangannya melalui Twitter.
"Kemenangan besar untuk Likud. Kemenangan besar untuk rakyat Israel!" tulis Netanyahu, diberitakan CNN.
"Ini adalah kemenangan besar negara ini. Saya bangga pada rakyat Israel yang pada saat penentuan mengetahui apa yang paling penting," lanjut Netanyahu dalam postingan berikutnya.
Serikat Zionis membalas cuitan Netanyahu tersebut dalam pernyataannya yang mengatakan bahwa Partai Likud telah "menyesatkan."
"Blok sayap kanan telah menciut. Semuanya bisa terjadi sampai hasil sebenarnya masuk, saat kita tahu partai mana yang lolos ambang batas parlemen dan pemerintahan mana yang bisa dibentuk. Semua pernyataan dan klaim sangat prematur," tulis Serikat Zionis.
Hasil resminya baru akan keluar pekan depan. Namun hasil hitung cepat diprediksi sudah bisa dilihat Rabu pagi waktu Israel.
Ada 25 partai yang ikut dalam kancah pertarungan di Israel hari ini untuk memperebutkan 120 kursi di parlemen Knesset. Berdasarkan Undang-undang pemilu Israel tahun 2014, partai harus mendapatkan setidaknya 3,25 persen suara agar bisa menempatkan wakilnya di parlemen.
Dalam 67 tahun sejarah Israel, tidak pernah ada satu pun partai yang mendapatkan mayoritas 61 suara. Jika demikian, presiden biasanya akan memerintahkan ketua partai pemilik kursi terbanyak untuk membentuk koalisi pemerintahan. Jika dalam enam minggu pemerintahan terbentuk, otomatis ketua partai itu menjadi perdana menteri.
Tidak ada batas waktu periode kepemimpinan di Israel, itulah sebabnya Netanyahu bisa menjabat perdana menteri selama empat periode berturut. Jika pria yang akrab disapa 'Bibi' ini memenangkan pemilu kali ini, dia akan menjadi PM terlama di Israel hingga Juli 2019.
(den)