Jelang Pemilu, Tentara Nigeria Rebut Wilayah dari Boko Haram

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 13:25 WIB
Dua pekan menjelang pemilu, tentara Nigeria mengklaim berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang diambil alih Boko Haram.
pada awal tahun ini, Boko Haram mengambil alih 20 wilayah pemerintah lokal demi membangun negara Islam. (GettyImages/CNNIndonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nigeria mengumumkan bahwa mereka telah memukul mundur kelompok Boko Haram dari seluruh wilayah, kecuali tiga distrik pemerintahan lokal. Mereka mendeklarasikan kemenangan melawan pemberontak Islamis tersebut pada jangka waktu kurang dua pekan dari pemilihan umum presiden.

Dilansir Reuters, Selasa (17/3), pada awal tahun ini, Boko Haram mengambil alih 20 wilayah pemerintah lokal demi membangun negara Islam di tengah penduduk dengan agama beragam di Nigeria.

Namun, gempuran militer Nigeria bersama Kamerun dan Chad berhasil menekan Boko Haram beberapa wilayah. Pada akhir pekan lalu, Nigeria berhasil merebut kembali Bima, kota kedua terbesar di Borno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada tiga pemerintahan lokal (yang belum direbut), yaitu Abadam, Kala-Balgem dan Gwoza, dan kami optimis seiring berjalannya waktu, kami akan membebaskan semuanya," ujar kepala staf tentara Nigeria, Letnan Jenderal Tobiah Minimah.

Pembebasan besar-besaran ini berlangsung setelah badai protes menerpa Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan. Presiden yang akan berlaga kembali dalam pemilu selanjutnya ini dianggap tidak melakukan upaya keras untuk menyingkirkan Boko Haram. Rivalnya dalam pemilu, Muhammadu Buhari, telah meluncurkan kampanye bahwa reputasinya saat menjabat sebagai pemimpin militer era 1980-an sangat baik dalam menjaga keamanan.

Hingga kini, belum dapat dipastikan seberapa besar pengaruh perjuangan militer ini akan mendorong popularitas nama Jonathan dalam pertarungan sengit pemilu.

Akibat serangan Boko Haram, proses pemilu diundur dari Februari menjadi 28 Maret mendatang. Komisi pemilu merencanakan pembangunan tempat pemungutan suara (TPS) di beberapa kamp bagi lebih dari satu juta warga Nigeria yang mengungsi akibat pertempuran tersebut. Kendati demikian, beberapa pihak menyatakan ada potensi warga di kamp tersebut tidak dapat ikut serta dalam pemilu.

Ditanyakan apakah pemilu dapat dilaksanakan di beberapa daerah yang sudah direbut kembali, Minimah mengatakan bahwa keputusan ada di tangan komisi pemilu.

"Wilayah itu sudah dibebaskan, tapi struktur pemerintahan perlu diaktifkan kembali sehingga warga bisa kembali ke daerah mereka dan memilih. Seberapa cepat? Saya tidak tahu," katanya.

Aksi kekerasan Boko haram terhadap warga Nigeria sudah menarik perhatian dunia internasional sejak April tahun lalu. Kala itu, kelompok militan ini menculik lebih dari 200 siswi di Desa Chibok.

Sampai saat ini, Minimah belum mengantongi informasi di mana keberadaan para gadis tersebut. Kendati demikian, Minimah mengaku optimis bahwa militer akan segera mendapatkan informasi. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER