Mesa, CNN Indonesia -- Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah kamar motel Tri City Inn di Mesa, pinggiran Phoenix, Amerika Serikat pada Rabu (18/3), mengakibatkan seorang pria dan dua perempuan tewas.
Tak hanya berhenti sampai disitu, sang pelaku juga melepaskan serangkaian tembakan kembali, dan menewaskan tiga orang, ketika berupaya melarikan diri.
Dilaporkan Reuters, polisi menduga bahwa serangan penembakan berawal dari sebuah perkelahian. Sang pelaku kemudian berusaha melarikan diri ke sebuah restoran terdekat untuk membajak mobil dan melepaskan tembakan yang melukai seorang siswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka kemudian berputar-putar di dua kompleks apartemen di sekitar lokasi kejadian dan melepaskan tembakan yang melukai dua orang.
Satu korban penembakan di motel dinyatakan tewas, sementara salah satu korban yang selamat kini dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Phoenix. Sejumlah korban penembakan lainnya kini belum diketahui nasibnya.
Seorang saksi, Tanya Ehrig, menyatakan bahwa saudarinya berada di motel tersebut saat serangan terjadi. Tanya menyatakan bahwa kekasih saudarinya tewas dalam perkelahian tersebut.
"Saya melihat jalanan (menuju motel) diblokir dan saya tidak bisa meneleponnya, saya pikir pasti ada sesuatu yang terjadi. Dia kemudian mengabari saya bahwa kekasihnya tertembak dan kini tewas," kata Ehrig kepada stasiun tv lokal 15 News.
Aparat kepolisian baru berhasil menangkap sang tersangka dengan pistol setrum empat jam kemudian di sebuah kondominium kosong tempat dia bersembunyi.
"Pada saat ini kami percaya dia bertanggung jawab untuk seluruh penembakan tersebut," kata juru bicara kepolisian Mesa Esteban Flores, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3).
Flores menyatakan bahwa hingga saat ini, motif penembakan masih belum diketahui. Namun, polisi memastikan bahwa satu tembakan meletus ketika terjadi pertengkaran di motel.
"Penembakan lainnnya sepertinya serangan yang acak. Kami percaya motif penembakan lain adalah perampokan dan pembajakan mobil untuk melarikan diri," kata Flores.
Media lokal, 12 News, melaporkan bahwa sang tersangka digiring keluar dari tempat persembunyiannya dengan mengenakan setelah putih, dengan pergelangan tangan yang diborgol, dan dibawa ke rumah sakit setempat.
"Pakaiannya disita untuk dijadikan salah satu barang bukti," kata Flores.
Pria bersenjata tersebut tidak dipublikasikan namanya oleh pihak yang berwenang. Namun, surat kabar Republic Arizona mengidentifikasi sang pelaku bernama Ryan Elliot Giroux.
 Pelaku penembakan, Ryan Elliot Giroux, diketahui merupakan bagian dari kelompok skinhead. (Reuters/Arizona Department of Corrections/Handout) |
Petugas rumah sakit mengkonfirmasi Reuters bahwa Giroux dirawat di Pusat Kesehatan Banner Desert di Mesa pada Rabu (18/3) dan kini telah mendekam dalam tahanan polisi.
Kelompok anti-kebencian, Southern Poverty Law Center, mengidentifikasi pelaku berusia 41 tahun dan merupakan salah satu anggota kelompok
skinhead dan sejumlah kelompok supremasi kulit putih lain yang telah menjalani hukuman penjara karena pencurian, kepemilikan ganja, dan serangkaian serangan.
Menanggapi serangan ini, Gubernur Arizona, Doug Ducey menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Walikota Mesa dan menawarkan bantuan petugas dari Departemen Keamanan Publik untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
(ama/stu)