Tokyo, CNN Indonesia -- Kepolisian Metro Tokyo pada Kamis (19/3) menangkap seorang pria berusia 52 tahun yang berasal dari Okinawa setelah yang bersangkutan mengakui bahwa dia meluncurkan acaman untuk menyerang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tokyo melalui telepon.
Dilansir dari
CNN, pria yang namanya tidak dipublikasikan ini juga mengaku bahwa dia mengancam akan melakukan serangan bom di Camp Schwab, Okinawa, tempat di mana banyak marinir AS ditugaskan.
Tidak jelas apakah penangkapan itu terkait langsung dengan ancaman untuk membunuh Duta Besar AS untuk Jepang, Caroline Kennedy, yang mencuat pada Rabu (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afiliasi CNN TV di Jepang, Asahi, melaporkan polisi sedang menyelidiki 30 panggilan telepon yang diterima Kedutaan Besar AS sepanjang bulan Februari yang berisi ancaman akan membunuh Kennedy.
"Kami menyikapi setiap ancaman terhadap para diplomat AS dengan serius. Kami melakukan semua upaya untuk melindungi personil kami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, Kamis (19/3).
"Kami bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk memastikan langkah yang diperlukan. Kami tidak akan memberikan rincian dari setiap ancaman atau langkah yang akan kami lakukan," kata Harf melanjutkan.
Ancaman terhadap Dubes AS ini terjadi sekitar dua pekan setelah Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Mark Lippert, diserang dengan pisau buah di Seoul.
Meskipun ancaman terhadap kedutaan besar AS di Jepang santer terdengar, Presiden AS barack Obama dan ibu negara Michelle Obama beserta mantan Presiden Bill Clinton menyambangi negara sakura tersebut pada Rabu (18/3).
Kennedy dan Obama hadir dalam acara pendidikan untuk perempuan bertajuk "Let Girls Learn" di Tokyo, Rabu (18/3).
(ama/stu)