Bihar, CNN Indonesia -- Menyontek telah menjadi kebiasaan lama di India. Namun, siapa sangka, tindakan tercela ini telah menjadi tradisi yang mengakar di India, hingga para orang tua rela memanjat tembok sekolah hanya untuk memberikan contekan pada anaknya.
Dilansir dari The Washington Post, sejumlah keluarga dan orang tua siswa memanjat tembok sebuah sekolah di negara bagian timur Bihar demi memberikan kertas contekan melalui jendela kepada siswa kelas 10 yang tengah menjalani ujian, pada Kamis (19/3).
Fenomena ini terekam dalam berbagai foto dan video yang beredar di media sosial, memperlihatkan para orang tua, kakak, adik, dan kerabat siswa lainnya rela memanjat tembok bagaikan tokoh superhero Spiderman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat kepolisian hanya bisa pasrah melihat tingkah para orang tua ini.
Sejumlah video lain memperlihatkan bahwa pengawas sekolah tega menampar sejumlah siswi yang kedapatan mencontek dari kertas yang diselipkan di bawah meja mereka.
Menyontek telah menjadi kebiasan umum di berbagai sekolah di daerah pedesaan terpencil di India. Kebiasaan menyontek ini bahkan diatur dalam kerangka undang-undang anti-kecurangan di Bihar.
Bulan lalu, puluhan siswa kelas 12 yang kedapatan menyontek dalam ujian diusir dan orang tua mereka ditahan.
Lapangan kerja yang minim menjadikan persaingan antar siswa semakin sengit. Siswa yang mendapat rekam nilai buruk dipastikan tidak akan mendapat pekerjaan ataupun kursi di perguruan tinggi.
Sehingga, di India, nilai buruk seringkali diasosiasikan dengan pengangguran.
Banyak siswa di India putus sekolah karena gagal lulus tes saat mengenyam pendidikan di kelas 10 dan kelas 12.
Meskipun demikian, melihat kerelaan orang tua untuk mempertaruhkan hidup dan berani menanggung resiko jatuh dari ketinggian mengejutkan banyak warga India.
Kejadian ini ramai diperbincangkan di media sosial. Sebagian pengguna Twitter menyatakan bahwa fenomena ini datang dari nilai-nilai dalam keluarga yang saling membantu, meskipun dalam perbuatan tercela seperti ini.
Aditya Kalra, seorang wartawan Reuters yang berbasis di India, mencuit dan mengunggah foto di berita utama surat kabar Hindustan Times yang memperlihatkan para keluarga siswa memanjat tembok sebuah sekolah di Bihar.
Sementara, media lokal NDTV, mengunggah kolase foto yang memperlihatkan para siswa tengah menyontek ketika mengerjakan soal ujian.
Ahli pendidikan menyatakan bahwa kecurangan hanya gejala dari masalah yang lebih dalam mengganggu sistem pendidikan India, seperti ketidakhadiran guru, penekanan pada hafalan dan infrastruktur sekolah yang tidak memadai.
Studi yang diluncurkan oleh Yayasan Pendidikan Pratham menunjukkan bahwa hanya 48 persen dari siswa kelas 5 bisa membaca buku teks kelas 2.
"Menurut laporan yang kami terima, ada keluhan tentang kecurangan di banyak tempat, terutama di daerah pedesaan," kata PK Sahi, Menteri Pendidikan untuk negara bagian Bihar, Kamis (19/3), dikutip dari The Washington Post.
"Apakah ini hanya menjadi tanggung jawab pemerintah? Apakah mungkin bagi pemerintah untuk melakukan tes wajar tanpa dukungan publik? Apa yang bisa pemerintah lakukan untuk menghentikan kecurangan jika orang tua dan kerabat tidak siap untuk bekerja sama?," kata Sahi memaparkan.
Hingga saat ini, pihak berwenang telah mengusir hampir 500 siswa ketika menjalani ujian karena kedapatan menyontek.
(ama)