Tentara AS Korban Penculikan Taliban Dituduh Desersi

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 14:15 WIB
Bowe Bergdahl dibebaskan oleh Taliban setelah ditukar oleh lima napi Guantanamo tahun lalu. Dia diduga diculik setelah meninggalkan posnya di Afghanistan.
Bowe Bergdahl dibebaskan oleh Taliban setelah ditukar oleh lima napi Guantanamo tahun lalu. Dia diduga diculik setelah meninggalkan posnya di Afghanistan. (Reuters/U.S. Army/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Amerika Serikat, Sersan Bowe Bergdahl, yang merupakan mantan tawanan Taliban di Afghanistan secara resmi didakwa atas tuduhan desersi dan tindakan menyimpang lainnya pada situasi perang. Di bawah dakwaan tersebut, Bergdahl terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Diberitakan Reuters, Rabu (25/3), Bergdahl akan menjalani sidang dengar pada 22 April untuk menentukan apakah bukti-bukti yang ada cukup untuk menyeretnya ke pengadilan militer.

Bergdahl dibebaskan oleh Taliban tahun lalu setelah ditukar oleh lima tahanan Taliban di Guantanamo melalui Qatar. Pria 28 tahun itu hilang dari pos tempat dia bertugas di Mest-Lalak, Provinsi Paktika, Afghanitan pada 30 Juni 2009, meninggalkan senjata, amunisi dan pelindung tubuhnya. Dia kemudian diketahui diculik dan disandera Taliban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bowe Bergdahl ditawan Taliban sejak 30 Juni 2009 dan dibebaskan pada Mei 2014 setelah ditukar lima napi Guantanamo. (Reuters/via Reuters TV/Files)
Pembebasan Bergdahl pada 31 Mei 2014 memicu reaksi yang beragam. Keluarga dan teman-temannya di Hailey, Idaho, senang atas pembebasan tersebut. Namun para anggota parlemen AS marah karena mereka tidak diberitahu 30 hari sebelum pertukaran tawanan Guantanamo sesuai dengan peraturan di negara itu.

Setelah itu muncul kesaksian dari banyak tentara AS yang mengatakan bahwa Bergdahl telah meninggalkan tugasnya di Afghanistan, dengan kata lain dia desersi. Tindakan Bergdahl ini, kata veteran perang Afghanistan Sersan AD AS Evan Buetow, telah membahayakan pasukan yang lain.

"Dia membahayakan semua orang. Banyak tentara dari pasukan kami tewas, yang saya yakin tidak akan terjadi jika dia tidak lari," ujar Buetow.

Kejahatan desersi di AS bisa mendapatkan hukuman maksimal lima tahun penjara, sementara penyimpangan saat tugas bisa divonis penjara hingga seumur hidup. Dakwaan ini juga kemungkinan mendapatkan hukuman tambahan, termasuk pemecatan dengan tidak hormat, penurunan pangkat dan penangguhan gaji.

Setelah melakukan rehabilitasi pasca pembebasan dari Taliban, Bergdahl ditugaskan kembali di kemiliteran. Dia kini bekerja di bagian administrasi di markas Fort Sam Houston, San Antonio. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER