Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Jerman menggeledah rumah kopilot Germanwings Andreas Lubitz untuk mencoba menemukan motif mengenai adanya dugaan aksi bunuh diri saat menabrakkan pesawat Airbus A320 ke pegunungan Alpen.
Sebelumnya terungkap pembicaraan selama 30 menit di kotak hitam pesawat tersebut mengenai beberapa kejadian yang mengarah aksi kesengajaan menabrakkan pesawat tersebut.
Dalam rekaman itu, kopilot Lubitz mengunci dari dalam ruang kokpit sementara pilot utama yang keluar ke toilet tak bisa masuk kembali. Beberapa saat setelah itu, Lubitz pun diketahui menekan tombol yang membuat pesawat ini menukik tajam dan menghantam kaki gunung Alpen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai polisi menggeledah rumah Lubitz di Montabaur, Jerman, mereka meninggalkan dengan membawa tas biru besar dan komputer.
BACA: Ada Dugaan Pilot Germanwings Bunuh DiriPara pejabat Perancis dan Jerman mengatakan tidak ada indikasi Lubitz adalah teroris tapi tidak memberikan teori tepat untuk menjelaskan tindakannya. Beberapa koleganya menggambarkan dia sebagai seorang pemuda ramah.
"Lubitz bertindak untuk alasan kita tidak bisa membayangkan sekarang, tapi yang terlihat seperti niat untuk menghancurkan pesawat ini", kata penyidik asal Marseille Brice Robin, yang dikutip dari Reuters.
Sementara itu menurut Robin "Bunuh diri" adalah kata yang salah untuk menggambarkan suatu tindakan yang membunuh begitu banyak orang lain. "Saya tidak harus menyebutnya bunuh diri ketika Anda memiliki tanggung jawab untuk 100 atau lebih nyawa orang." kata Robin.
Kopilot berusia 28 tahun ini merupakan warga negara Jerman, yang tinggal di Montabaur, distrik kecil bernama Westerwaldkreis. Mempunyai nama lengkap Andreas Gunter Lubitz, dia mempunyai pengalaman terbang hingga 630 jam.
Saat konferensi pers, CEO Lufthansa Carsten Sphor menjelaskan bahwa Lubitz pernah istirahat selama tiga bulan ketika mengikuti pelatihan enam tahun yang lalu. Tetapi itu tak memengaruhi sama sekali performanya selama ini.
(tyo/tyo)