GERMANWINGS JATUH

Penyidik: Kopilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 19:24 WIB
Berdasarkan penyelidikan rekaman percakapan kokpit dari kotak hitam, penyidik menemukan bahwa kopilot sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen.
Berdasarkan penyelidikan rekaman percakapan kokpit dari kotak hitam, penyidik menemukan bahwa co-pilot sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung Alpen. (Reuters TV/Pool)
Marseille, CNN Indonesia -- Tim penyidik mengungkapkan temuan yang menunjukkan bahwa kopilot pesawat Germanwings sengaja menabrakkan pesawat itu ke lereng gunung Alpen, menewaskan 150 orang di dalamnya.

Diberitakan Reuters, Kamis (26/3) kopilot bernama Andreas Lubitz, 28, yang berkewarganeraan Jerman itu menurut tim penyidik di Marseille sengaja mengunci kapten pilot di luar kokpit dan menjatuhkan pesawat sehingga menabrak gunung.

Hal ini diketahui berdasarkan pemeriksaan rekaman percakapan selama 30 menit dari kotak hitam Airbus A320 itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 20 menit pertama, rekaman menunjukkan percakapan biasa antara pilot dan kopilot. Lalu Lubitz mengambil alih kemudi karena pilot harus ke kamar kecil. Lubitz lantas mengunci kokpit sehingga pilot tidak bisa masuk.

"Pilot di luar mengetuk pintu perlahan dan tidak ada jawaban. Kemudian dia mengetuk lebih keras dan tetap tidak ada jawaban. Kau bisa mendengar dia mencoba mendobrak pintu itu," kata Robin

Penyidik mengatakan, saat itu Lubitz menekan tombol pada sistem kemudi sehingga pesawat menukik turun. Menurut penyidik, tindakan ini dilakukannya dengan "sengaja".

"Tujuannya adalah untuk menghancurkan pesawat," kata penyidik publik Marseille, Brice Robin.

Sepuluh menit terakhir dari rekaman kotak hitam, terdengar pilot menggedor pintu kokpit untuk bisa masuk. Tidak ada kalimat apapun dari kopilot di akhir rekaman, hanya desahan nafasnya yang tenang.

Menara pengawas di Marseille juga tidak mendapatkan respon darurat apapun dari pesawat itu. Menara sempat meminta kode darurat pada pesawat dan memerintahkan aktivasi transponder untuk pendaratan darurat, tapi tetap tidak ada respon.

"Alarm mati menandakan pesawat mendekati darat, dan kami mendengar suara keras seperti seseorang mencoba memaksa masuk pintu. Sesaat sebelum tabrakan, kami mendengar suara gesekan dengan batu. Tidak ada sinyal bahaya, tidak 'mayday, mayday mayday' yang diterima menara," kata Robin.

Pesawat diketahui jatuh selama delapan menit sebelum akhirnya menabrak Alpen. Penyidik belum berani menyimpulkan apakah ini adalah tindakan bunuh diri atau terorisme.

Sementara itu, tim penyelamat masih sulit mengevakuasi jenazah 150 penumpang dan kru pesawat yang terserak hingga ratusan meter. Selain cuaca buruk, lereng yang curam serta tempat yang sulit dijangkau menyulitkan proses evakuasi. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER