Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah ledakan gas diperkirakan menyebabkan dua bangunan apartemen runtuh dan terbakar, melukai sedikitnya 12 orang pada Kamis (26/3) di kawasan East Village, Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Dilaporkan Reuters, ledakan yang terjadi sekitar pukul 3 siang dan menyebabkan kobaran api yang menjalar dengan cepat ke dua bangunan lainnya.
Kobaran api terlihat membumbung ke angkasa. Kepanikan pun terjadi. Saksi mata menyatakan bahwa korban berlumuran darah berlarian dari dalam gedung dan memenuhi jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walikota New York, de Blasio menyatakan dalam konferensi pers bahwa tiga orang terluka dan kini dalam kondisi kritis.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh ledakan gas. Pasalnya, tengah berlangsung pengerjaan pipa milik swasta di salah satu bangunan.
Blasio menyatakan bahwa inspektur pengerjaan pipa, Con Edison berada di tempat kejadian sekitar satu jam sebelum ledakan dan menyatakan bahwa pengerjaan pipa tersebut tidak lulus inspeksi.
Hingga berita ini ditulis, petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan kobaran api di salah satu bangunan yang berdekatan.
"Gedung itu mungkin runtuh. Kami akan terus berada di sini, dan bekerja sepanjang malam," kata Komisaris Pemadam Kebakaran, Daniel Nigro.
Nigro juga menjelaskan bahwa saat ini dua orang menderita luka bakar di saluran pernapasan mereka.
Apartemen yang terbakar terletak di Second Avenue, East Seventh Street, kawasan East Village, yang dipenuhi oleh bangunan toko, restoran dan perumahan.
Salah satu warga di sekitar lokasi kejadian adalah Moishe Perl, 64 tahun, yang memiliki toko kue Moishe Bake Shop menyatakan dia mendengar ledakan keras. Dia pun berlari keluar dan melihat lantai bawah bangunan mulai runtuh.
"Sebagian besar orang-orang berlari keluar dari gedung dan menuruni tangga darurat," katanya, sementara korban yang lain dibantu keluar melalui daun jendela oleh warga.
Saksi mata lainnya, Ben Mackinnon, 28 tahun, mengatakan dia tengah meminum kopi di sebuah kafe ketika dia mendengar ledakan dari seberang jalan.
"Ledakan itu cukup besar, sehingga pintu kafe sampai terbuka," kata Mackinnon.
Dia melihat beberapa pria berlumuran darah muncul dari sebuah restoran sushi yang terletak di salah satu bangunan yang terbakar dan runtuh.
Kesaksian serupa juga diungkapkan oleh Shameem Noor, seorang kasir di restoran Veselka yang tak jauh dari lokasi kejadian. Noor juga mendengar sebuah ledakan besar dan melihat tiga hingga empat orang berlarian ke jalan.
"Orang-orang berlarian dan berteriak," katanya.
Juru bicara Palang Merah AS Josh Lockwood menyatakan empat bangunan yang runtuh dan terbakar berisi 49 apartemen. Lantai dasar gedung merupakan sebuah restoran kecil.
Lockwood memaparkan sebuah pusat relokasi bagi warga yang mengungsi akibat ledakan dan kebakaran telah didirikan di sebuah sekolah dasar di kawasan tersebut.
"Banyak orang masih berada di tempat kejadian dan menanyakan penyebab ledakan. Kami akan berada di lokasi kejadian sepanjang malam," katanya.
(ama)