Hillary Clinton Telah Hapus Email Pribadi

CNN/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 02:21 WIB
Mantan Menlu Hillary Clinton telah menghapus secara permanen surat elektronik yang tersimpan di server pribadinya, namun membantah menghapus data penting.
Mantan Menlu AS Hillary Clinton terlibat skandal surat elektronik resmi sebelum pertarungan pemilu presiden AS. (Reuters/Jonathan Ernst)
Washington, CNN Indonesia -- Hillary Clinton telah menghapus secara permanen seluruh surat elektroniknya dari server pribadi yang digunakan untuk urusan dinas ketika menjabat sebagai meneri luar negeri.

Trey Gowdy, anggota Kongres dari partai Republik yang juga ketua komite penyelidikan Kongres atas serangan ke konsulat AS di Benghazi, Libya, mengatakan informasi ini didapat dari pengacara Hillary Clinton.

“Mantan Menlu Clinton secara sepihak memutuskan untuk menghapus servernya dan secara permanen menghapus seluruh surat elektronik dari server pribadinya,” ujar Gowdy dalam penyataan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gowdy juga meminta Clinton menyerahkan servernya ke inspektorat jenderal Departemen Luar Negeri untuk bisa dikaji secara independen.

Namun, permintaan ini ditolak oleh pengacara Clinton, David Kendall.

Dalam surat kepada Gowdy, Kendal mengatakan mantan menteri luar negeri ini “memilih untuk tidak mempertahankan surat elektronik pribadinya.”

“Oleh karena itu, tidak ada…surat elektronik dari ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri di dalam server itu yang bisa dikaji, bahkan jika langkah itu pantas atau mendapat kekuatan hukum,” tulis Kendall.

Tetapi dia “mempertahankan dan memiliki salinan” surat elektronik yang berhubungan dengan tugasnya atau berpotensi berhubungan dengan tugasnya, yang telah diserahkan ke Departemen Luar Negeri tahun lalu.

Kendall tidak menjelaskan secara rinci apakah salinan surat elektronik ini berbentuk kertas atau digital.

Pada Desember, Clinton menyerahkan 55 ribu halaman surat elektronik kepada Departemen Luar Negeri. Clinton meminta sekitar 30 ribu surat elektronik itu bisa dirilis untuk umum. Para pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan akan merilisnya setelah diperiksa.

“Perwakilan kantor Clinton telah menghubungi komite dan Departemen Luar Negeri untuk menegaskan bahwa dia ingin surat elektroniknya itu dirilis ke publik secepat mungkin, dan bahwa dia siap hadir dalam dengar pendapat yang terbuka untuk masyrakat AS,” ujar Nick Merril, jubir Clinton.

Gowdy mengatakan belum jelas kapan Clinton menghapus server itu, tetapi tampaknya langkah itu dilakukan setelah Oktober 2014 ketika Departemen Luar Negeri meminta Clinton mengembalikan surat elektronik resminya.

Ketua komite ini meminta surat elektronik Clinton yang terkait dengan Libya, dan bulan lalu Departemen Luar Negeri menyerahkan sekitar 300 surat elektronik itu kepada komite.

Clinton tidak memiliki akun surat elektronik resmi pemerintah, sehingga server pribadinya menjadi tempat penyimpanan surat elektroniknya ketika menjabat sebagai menteri luar negeri.

“Mantan Menlu ini tidak hanya menjadi satu-satunya yang mengetahui hal yang merupakan milik negara, dia juga memutuskan untuk menghapus seluruh surat elektronik dari servernya agar tidak ada yang bisa memeriksanya demi kepentingan umum,” ujar Gowdy.

Namun, dalam suratnya Kendall mengatakan hukum federal mengenai penyimpanan catatan menyerahkan kepada setiap pegawai negeri federal untuk memutuskan surat elektronik yang harus dihapus atau dipertahankan.

“Sikap yang diperlihatkan Clinton dalam membantu Departemen Luar Negera sebagai upaya memenuhi tanggungjawabnya sejalan dengan kewajiban setiap pegawai negeri federal,” tulis Kendall. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER