Semalaman Saudi Bombardir Markas Houthi di Yaman

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 15:57 WIB
Pemerintah Riyadh dan sembilan negara Timur Tengah lainnya mulai melancarkan serangan ke Yaman pada 26 Maret lalu untuk mengusir militan pemberontak Houthi.
Pemerintah Riyadh dan sembilan negara Timur Tengah lainnya mulai melancarkan serangan ke Yaman pada 26 Maret lalu untuk mengusir militan pemberontak Houthi. (Reuters/Stringer)
Sanaa, CNN Indonesia -- Jet tempur Arab Saudi dan sembilan negara Timur Tengah semalaman dari Minggu hingga Senin pagi (30/3) membombardir daerah-daerah di Yaman yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi. Serangan ini menandai hari kelima operasi pemberantasan Houthi yang dipimpin Saudi.

Salah seorang warga mengatakan bahwa serangan udara kebanyakan dilakukan di daerah sekitar istana kepresidenan di Yaman, dekat dengan komplek diplomatik. Warga juga mengatakan bahwa serangan semalam mengincar gudang senjata dekat pegunungan Nugum di Sanaa.

"Malam tadi seperti neraka," kata seorang diplomat Yaman pada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Riyadh dan sembilan negara Timur Tengah lainnya mulai melancarkan serangan ke Yaman pada 26 Maret lalu. Serangan dilakukan setelah ada permintaan dari Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk mengusir Houthi yang menguasai pemerintahan Yaman.

Iran yang dituduh membantu Houthi mengecam operasi tersebut.

Kementerian Kesehatan, yang juga telah dikuasai Houthi, mengatakan pada Minggu bahwa serangan udara pada Sabtu hingga Minggu kemarin telah menewaskan 35 orang dan melukai 88 lainnya. Jumlah ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Serangan di Sanaa membuat banyak warganya mengungsi, termasuk mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Kholil. Dia mengatakan situasi semakin berbahaya karena Houthi menyerang jet tempur koalisi Saudi dari perumahan penduduk.

"Hal ini dilakukan untuk memancing serangan ke wilayah itu sehingga yang kena adalah warga sipil," ujar mahasiswa Andalus University ini pada CNN Indonesia.

Sementara di Kota Aden yang pernah menjadi tempat Presiden Hadi bersembunyi sebelum pergi ke Saudi, ledakan dan suara rentetan peluru terdengar semalaman di dekat perbatasannya.

Seorang warga kepada stasiun televisi setempat mengatakan bahwa tentara militan Houthi dibantu pendukung presiden terguling Yaman Ali Abdullah Saleh menjadi biang keladinya. Mereka mencoba bergerak dari utara menuju perumahan Syeikh Usman di Aden.

Koran Aden al-Ghad mempublikasikan gambar-gambar tank terbakar, kendaraan tempur dan perangkat militer lainnya yang terbakar dalam pertempuran beberapa hari ini.

Sementara itu Liga Arab telah mencanangkan pembentukan satuan pasukan militer bersama untuk menghadapi ancaman di kawasan, termasuk dari Houthi yang didukung Iran.

Dalam pertemuan di Mesir itu, 22 negara Liga Arab sepakat menurunkan pasukan militer gabungan jika ada salah satu dari negara Arab yang mengalami gangguan keamanan, termasuk ancaman dari kelompok teroris. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER