Pakistan Kirim Jet ke Yaman untuk Evakuasi

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 13:20 WIB
Pakistan tidak memberi janji bantuan militer untuk koalisi Arab menyerang Houthi di Yaman, namun mengirim jet untuk keperluan evekuasi.
Televisi Pakistan mewawancarai banyak warga yang bingung di Yaman, yang telah memohon bantuan karena tidak ada yang turun untuk menyelamatkan mereka. (Reuters/Anees Manousr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pakistan, yang belum memutuskan apakah akan memberikan dukungan militer kepada serangan udara yang dipimpin Saudi di Yaman, menerbangkan pesawat ke negara Timur Tengah itu untuk mengevakuasi ratusan warga, kata seorang pejabat Departemen Pertahanan, Minggu (29/3).

Arab Saudi mengevakuasi puluhan diplomat dari Yaman sehari sebelumnya dan PBB menarik staf internasional setelah malam ketiga serangan udara Saudi yang bertujuan untuk membendung kemajuan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Televisi Pakistan mewawancarai banyak warga yang bingung di Yaman, yang telah memohon bantuan karena tidak ada yang turun untuk menyelamatkan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak berwenang penerbangan sipil Saudi telah memberi kami izin untuk mengirim pesawat penumpang kami ke Yaman," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Pakistan kepada Reuters.

"Pada tahap pertama, dua jet jumbo akan dikirim ke Yaman pada Minggu untuk membawa kembali orang-orang Pakistan."

Iring-iringan 600 warga Pakistan sedang bergerak menuju pelabuhan Hodeida di Laut Merah.

“Mereka akan tinggal di sana sementara sebelum mereka kembali ke Pakistan", kata Menteri Luar Negeri Aizaz Chaudhry.

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan kepada parlemen pada Jumat (27/3) bahwa Pakistan tidak membuat keputusan apakah akan memberikan dukungan militer kepada koalisi yang dipimpin Saudi, namun berjanji untuk membela Arab Saudi akan ancaman apapun.

"Kami belum membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam perang ini. Kami tidak membuat janji apa pun. Kami belum menjanjikan dukungan militer untuk koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman," kata Asif.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, dalam panggilan telepon dengan Raja Saudi, Salman, pada Sabtu, menawarkan "semua potensi tentara Pakistan", menurut media-media, mengutip Saudi Press Agency.

Asif mengatakan kepada Reuters tidak ada bahaya bagi Pakistan untuk terperangkap dalam perang sektarian Yaman.

Pakistan telah didera kekerasan sektarian selama bertahun-tahun, dengan kelompok-kelompok militan Muslim Sunni yang menargetkan minoritas Syiah.

"Begitu banyak minoritas dan sekte yang tinggal di Pakistan," kata Asif.

“Jaminan yang kita berikan pada Arab Saudi adalah untuk mempertahankan integritas teritorialnya, tapi saya menjamin bahwa tidak ada bahaya dari kita untuk terlibat dalam perang sektarian."

Sharif telah lama memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Setelah masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri diakhiri oleh kudeta militer pada tahun 1999, ia pergi ke pengasingan di Arab Saudi.

Arab Saudi tahun lalu meminjamkan US$1,5 miliar ke Pakistan untuk membantu Islamabad menopang cadangan devisa, memenuhi kewajiban utang dan melakukan infrastruktur energi dan proyek-proyek besar. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER