Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan pemberontak al-Houthi menarik diri dari pusat Aden pada Kamis (2/4) pagi setelah digempur serangan udara oleh koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi.
Penduduk di kota pelabuhan Yaman itu mengatakan satu unit Houthi dan pejuang sekutunya, yang telah maju dengan tank dan kendaraan lapis baja melalui distrik Khor Maksar, Aden, 24 jam sebelumnya, ditarik kembali, meskipun mereka tetap berada di lingkungan itu.
Kemajuan Houthi baru-baru ini di Aden untuk menyerang benteng terakhir Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, tetap terjadi meskipun serangan udara oleh Arab Saudi dan negara sekutunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (1/4), Menteri Luar Negeri Yaman Hadi Reyad Yassin Abdulla mengimbau aksi internasional yang lebih efektif untuk menghentikan para pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran itu.
Di kota pelabuhan Laut Arab, Mukalla, 500 km di sebelah timur dari Aden, tentara yang setia kepada Hadi bentrok pada Kamis (2/4) dengan militan yang dicurigai sebagai pejuang al-Qaidah, menurut warga.
Houthi, yang bersekutu dengan loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh, mengambil alih ibu kota Sanaa enam bulan yang lalu dan mengendalikan sebagian besar Yaman, yang juga menghadapi gerakan separatis, kerusuhan suku, dan sayap al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang berbasis di pusat dan timur negara itu.
Warga juga melaporkan serangan udara semalaman terjadi di kota pesisir Shaqra, yang berada di bawah kendali Houthi dan terletak di pantai antara Aden dan Mukalla.
(stu)