Iran Ajak Saudi Dialog Hentikan Konflik Yaman

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 13:46 WIB
Iran membantah terlibat dalam pemberontakan kelompok Syiah Houthi di Yaman. Namun beberapa sumber pemerintah Yaman justru membuktikan sebaliknya.
Saudi dan negara-negara Arab menyatakan tidak akan menghentikan serangan sampai Houthi menyerah dan kekuasaan kembali pada Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Teheran, CNN Indonesia -- Pemerintah Iran mengimbau semua pihak yang bertikai di Yaman untuk tenang dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah. Iran juga mengajak Arab Saudi untuk berdialog bersama untuk mencari titik temu dalam konflik di negara itu.

"Iran dan Arab Saudi bisa bekerja sama untuk menyelesaikan krisis Yaman. Kami mengimbau seluruh pihak di Yaman untuk tetap tenang dan berdialog," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian pada Selasa (30/3).

Kendati Iran mengajak berdialog, namun Abdollahian terdengar sangsi bahwa negara itu memiliki jalur komunikasi dengan Saudi. Kepada Reuters, dia hanya mengatakan "Kami sedang mencoba" membuka jalur komunikasi, namun tidak memberikan rincian apapun. Selain itu, saat ditanya apakah Iran memiliki rencana untuk mengakhiri perang di Yaman, dia hanya mengatakan: "Kami punya usulan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran telah mengirimkan bantuan non-militer untuk Yaman, yang pertama kali sejak koalisi Arab pimpinan Saudi menyerang pemberontak Houthi di negara itu pekan lalu. Menurut Bulan Sabit Merah Iran, mereka mengirimkan 19 ton obat-obatan dan perlengkapan medis serta dua ton makanan. Bantuan dikirimkan melalui udara, namun tidak disebutkan ke daerah mana.

Iran bantah terlibat

Iran membantah terlibat dalam konflik yang dipicu oleh pemberontakan kelompok Syiah Houthi di Yaman itu. Sebelumnya Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya mengatakan Iran telah menyokong senjata dan bantuan lainnya untuk Houthi.

Juru bicara Kemlu Iran Marzieh Afkham diberitakan IRNA mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar. Dia berdalih bahwa bantuan yang diberikan Iran hanyalah untuk keperluan medis dan sanitasi.

Iran memang membantah, namun beberapa laporan justru membuktikan sebaliknya. Senin lalu Al Arabiya mempublikasikan video yang menunjukkan tentara Garda Revolusi Iran tengah melatih kelompok Houthi menggunakan jet tempur. Dalam video disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di salah satu bandara militer Yaman, membuktikan dengan gamblang keterlibatan Iran dalam konflik di negara itu.

Dua pekan lalu, masih dikutip Al-Arabiya, seorang sumber pemerintah Yaman mengatakan bahwa kapal Iran telah mengirimkan 180 ton senjata dan perlengkapan militer ke pelabuhan al-Saleef di provinsi al-Hodeida yang dikuasai Houthi.

Saat pengiriman berlangsung, Houthi dilaporkan menutup pelabuhan dan melarang staf masuk. Pelabuhan Saleef disebut sebagai pintu masuk paling vital kedua di Yaman.

Pengiriman itu dilakukan menyusul kesepakatan ekonomi antara Iran dan Houthi, termasuk perjanjian pemenuhan pasokan minyak selama setahun dari Teheran. Iran juga setuju untuk membangun pembangkit listrik 200 megawatt untuk pemerintahan Houthi di Yaman.

Sementara itu Saudi dan negara-negara Arab menyatakan tidak akan menghentikan serangan sampai Houthi menyerah dan kekuasaan kembali pada Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER